Harga Emas hingga CPO Ambruk Berjamaah, Apa Penyebabnya?
Harga emas dunia pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/3/2023) tercatat turun 0,57% ke posisi USD1.976,58 per try ons.
IDXChannel - Harga sejumlah komoditas global kembali melambai terimbas berbagai tekanan global mulai dari krisis perbankan hingga keputusan The Fed.
Harga emas dunia pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/3/2023) tercatat turun 0,57% ke posisi USD1.976,58 per try ons.
Angka itu berbanding terbalik dengan perdagangan pekan lalu, di mana pada Jumat (17/3/2023), harga emas ditutup pada level USD1.987,93 per try ons.
Mengutip 2nd Session Closing IDX Channel, keputusan pada rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan menjadi salah satu penentu arah pergerakan harga komoditas emas ke depannya. Sebagaimana diketahui, rapat The Fed dilaksanakan di tengah krisis perbankan yang terjadi di Negeri Paman Sam tersebut.
Sementara itu, harga batu bara juga semakin tertekan pada perdagangan pekan lalu. Pada Jumat (17/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup melemah 2,56% di posisi USD175,05 per ton. Kemudian, harga pasir batu bara juga diperkirakan masih akan melemah pada pekan ini.
Adapun proyeksi permintaan tertinggi masih akan datang dari Eropa, sedangkan permintaan listrik dan pembangkit batu bara Jerman sudah melandai pekan lalu dan diperkirakan terus melandai pekan ini.
Sementara dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga batu bara acuan atau HBA Maret 2023 dengan menggunakan formula baru, yang terdiri dari tiga jenis kalori.
Dengan rincian, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, Total Moisture 12,58%, total sulphur 0,71%, dan Ash 7,58% ditetapkan pada angka USD283,08 per ton.
Selanjutnya, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 5.200 kcal/kg GAR, Total Moisture 23,12% Total Sulphur 0,69%), dan Ash 6%. Penetapan yang dikategorikan HBA I digunakan sebagai HBA acuan pada perhitungan HPB kalori > 5.200 - 6.000.
Terakhir, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 4.200 kcal/kg GAR, Total Moisture 35,29%, Total Sulphur 0,2% dan Ash 4,21% diperoleh angka sebesar USD102,26 per ton.
Di sisi lain, harga komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di bursa Malaysia Exchange juga terpantau melemah di sesi awal perdagangan pekan ini, melanjutkan pelemahan tiga hari beruntun sejak perdagangan pekan lalu.
Harga CPO pada sesi awal perdagangan terkoreksi 1,02% ke 3.879 Ringgit Malaysia per ton. Angka itu masih menjadi level terendahnya sejak 7 Februari 2023.
Sementara itu, dalam sepekan harga CPO tercatat masih melemah 4,23% yang disebabkan karena melemahnya harga minyak nabati lain, serta kekhawatiran akan krisis perbankan yang terjadi di AS.
(DES)