MARKET NEWS

Harga Emas Jatuh 1 Persen, Data NFP AS Redupkan Harapan Pemangkasan Suku Bunga

TIM RISET IDX CHANNEL 04/07/2025 07:07 WIB

Harga emas turun 1 persen pada Kamis (3/7/2025) setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan.

Harga Emas Jatuh 1 Persen, Data NFP AS Redupkan Harapan Pemangkasan Suku Bunga. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas turun 1 persen pada Kamis (3/7/2025) setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan tidak akan segera memangkas suku bunga seperti yang sebelumnya diperkirakan.

Harga emas spot (XAU/USD) turun 0,93 persen menjadi USD3.326,03 per troy ons, setelah sempat melemah lebih dari 1 persen di awal sesi.

Penguatan dolar AS dan kontrak berjangka (futures) indeks saham AS terjadi setelah data non-farm payrolls (NFP) menunjukkan tambahan 147.000 lapangan kerja pada Juni, melampaui perkiraan ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 110.000 lapangan kerja.

Dolar yang lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

"Data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan membuat peluang pemangkasan suku bunga The Fed lebih awal menjadi kecil. Akibatnya, dolar menguat, yang menambah tekanan bagi pasar emas," ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, dikutip Reuters.

"Faktor kunci saat ini adalah kenyataan bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Juli praktis sudah tertutup," imbuhnya.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 51 basis poin hingga akhir tahun, dimulai pada Oktober. Angka ini turun dari sekitar 66 basis poin sebelum laporan tersebut dirilis.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya tampil lebih baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Di sisi lain, kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam diumumkan pada Rabu, menjelang tenggat waktu 9 Juli saat tarif baru AS dijadwalkan berlaku.

Sementara itu, Partai Republik di Dewan Perwakilan AS meloloskan rancangan undang-undang (RUU) pemangkasan pajak dan belanja besar-besaran yang diusung Presiden Donald Trump, yang diperkirakan bisa menambah utang nasional hingga USD3,4 triliun, untuk menuju pemungutan suara final.

"Seiring utang AS yang terus meningkat, kekhawatiran investor terhadap dolar AS bisa bertambah, dan ini berpotensi menguntungkan emas dalam jangka panjang," kata analis di Julius Baer, Carsten Menke. (Aldo Fernando)

SHARE