Harga Emas Jatuh di Bawah USD4.000 di Tengah Meredanya Ketegangan Dagang AS-China
Harga emas dunia tergelincir di bawah USD4.000 per ons pada Senin (27/10/2025), seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
IDXChannel - Harga emas dunia tergelincir di bawah USD4.000 per ons pada Senin (27/10/2025), seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mengurangi daya tarik logam mulia ini sebagai aset lindung nilai.
Para pelaku pasar kini menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), pekan ini.
Harga emas spot (XAU/USD) jatuh 3,21 persen ke posisi USD3.981,98 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 10 Oktober di USD3.970,81 per ons.
“Kesepakatan dagang potensial antara AS dan China menandakan berkurangnya kebutuhan terhadap aset-aset lindung nilai seperti emas,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger, dikutip Reuters.
Harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi di USD4.381,21 per ons pada 20 Oktober, namun terkoreksi 3,2 persen pekan lalu setelah muncul sinyal meredanya ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Negosiator dari AS dan China pada Minggu lalu menguraikan kerangka kesepakatan untuk menunda kenaikan tarif impor AS serta menangguhkan rencana pengendalian ekspor mineral langka oleh China.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Kamis untuk membahas lebih lanjut kesepakatan dagang tersebut.
Menurut Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian, selain faktor teknikal, pelemahan harga emas juga disebabkan oleh berkurangnya kekhawatiran perdagangan yang sebelumnya mendorong kenaikan harga dari USD3.800 ke USD4.400 sepanjang tiga pekan pertama Oktober.
Sementara itu, pasar memperkirakan peluang sebesar 97 persen bahwa The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase dalam pertemuan Rabu mendatang.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Meski sebagian besar analis dan investor masih melihat potensi kenaikan harga emas hingga menembus USD5.000 per ons, ada pula yang meragukan keberlanjutan lonjakan harga besar-besaran ini.
Analis Capital Economics pada Senin menurunkan proyeksi harga emas menjadi USD3.500 per ons pada akhir 2026. “Kenaikan harga sebesar 25 persen sejak Agustus jauh lebih sulit dijustifikasi dibandingkan lonjakan sebelumnya dalam reli emas,” tulis lembaga itu.
Harga perak spot turun 3,6 persen ke USD46,85 per ons, platinum melemah 0,4 persen ke USD1.592,03, dan paladium terkoreksi 1,8 persen ke USD1.402,98. (Aldo Fernando)