Harga Emas ke Atas USD2.000, Saham PSAB-HRTA Cs Melejit Berjamaah
Saham emiten emas J Resources (PSAB) hingga Merdeka (MDKA) melesat pada pembukaan Rabu (5/4) seiring naiknya harga komoditas.
IDXChannel – Saham emiten emas melonjak berjamaah pada pembukaan perdagangan Rabu (5/4) seiring harga komoditas yang melonjak.
Melansir data Bursa Efek Indonesia pada Rabu (5/4) pukul 09.38 WIB, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melejit hingga 19,79 persen ke level Rp115/saham mengungguli emiten emas lainnya.
Menyusul PSAB, saham PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) juga melesat hingga 6,15 persen menjadi Rp69/saham, disusul saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BUMI) yang ikut terapresiasi 3,57 persen ke level Rp174/saham.
Selain ketiga saham di atas, saham emas lainnya, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), hinga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga ikut menguat pada pembukaan perdagangan, Rabu (5/4).
BEI mencatat, saham ANTM dan ARCI masing-masing menguat 3,41 persen dan 2,81 persen. Adapun, harga saham ANTM naik menjadi Rp2.120/saham, kemudian harga saham ARCI turut menguat menjadi Rp366/saham.
Terakhir, saham MDKA juga ikut terapresiasi 1,19 persen menjadi Rp4.240/saham pada periode ini.
Harga Emas Naik Imbas Pelemahan Dolar
Naiknya saham-saham emas di atas tak lepas dari naiknya harga komoditas yang melewati USD2.000/troy ons sebagai imbas penurunan dolar dan kekhawatiran investor akan meningkatnya inflasi karena harga minyak bumi melambung belakangan.
Melansir data Tradingview pada Rabu (5/4) pukul 09.56 WIB, harga emas berada di level USD2.020,33/ troy ons naik -,18 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Sedangkan, Reuters mencatat, emas berjangka di Amerika Serikat (AS) naik 1,9 persen menjadi USD2.038,20.
Di samping itu, emas kembali menarik di kalangan investor karena pelemahan USD seiring dengan merosotnya lapangan pekerjaan di AS pada Februari turun ke level terendah selama hampir dua tahun terakhir.
Lebih lanjut, naiknya komoditas emas juga terjadi seiring pemotongan produksi minyak bumi oleh OPEC+ pada Minggu (2/4) lalu.
Emas dianggap sebagai aset dengan nilai lindung dari inflasi yang disukai oleh investor di tengah kemungkinan kenaikan suku bunga untuk mengendalikan potensi kenaikan minyak bumi hingga inflasi.
“Emas punya latar belakang yang positif di tengah perlambatan ekonomi seiring dengan tingginya tekanan inflasi,” kata Direktur perdagangan logam High Ridge Futures, David Merger, dikutip dari Reuters.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.