MARKET NEWS

Harga Emas Kinclong, Cek Prospek Saham Antam (ANTM) Hari Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi 23/09/2024 15:21 WIB

Kenaikan harga emas dunia memberikan angin segar untuk emiten-emiten komoditas, salah satunya PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).

Harga Emas Kinclong, Cek Prospek Saham Antam (ANTM) Hari Ini (foto mnc media)

IDXChannel - Harga emas dunia terus mengalami reli kenaikan pada Senin (23/9) usai menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high selama sepekan lalu. 

Hal ini memberikan angin segar untuk emiten-emiten komoditas, salah satunya PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, para pelaku pasar biasanya mengorelasikan harga saham dengan harga komoditas. Reza menyebut, saham ANTM sudah dipersepsikan harga sahamnya mengikuti harga emas.

“Ini yang menyebabkan harga saham ANTM mengalami kenaikan,” kata Reza dalam Market Buzz IDX Channel pada Senin (23/9).

Hingga perdagangan sesi I hari ini, saham ANTM ditutup di zona hijau dengan penguatan sebesar 1,82 persen atau 25 poin ke level Rp1.395. Total saham yang diperdagangkan sebanyak 89,32 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp124,78 miliar.

“Untuk hari ini support yang harus dijaga antara Rp1.330-Rp1.350 dengan target resisten di level Rp1.390-Rp1.410. Kalau bisa tembus, masih ada target resisten terdekat di Rp1.450,” ujar Reza.

Perihal kinerja, ANTM mengantongi laba bersih sebesar Rp1,55 triliun di paruh pertama 2024. Angka itu turun 17,95 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,88 triliun.

Sementara itu, penjualan perseroan tercatat naik 7,05 persen menjadi Rp23,18 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp21,66 triliun. 

Berdasarkan produknya, penjualan emas tercatat sebesar Rp18,82 triliun, produk bijih nikel mencatatkan penjualan sebesar Rp1,95 triliun dan penjualan feronikel tercatat sebesar Rp1,54 triliun.

Kemudian, penjualan alumina tercatat sebesar Rp724,94 miliar, penjualan perak tercatat sebesar Rp34,80 miliar. Dari segmen jasa, pendapatan jasa pemurnian logam mulia dan jasa lainnya tercatat sebesar Rp98,18 miliar. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE