Harga Emas Melemah, Pasar Menanti Data Inflasi AS
Harga emas turun pada Senin (10/3/2025) seiring aksi ambil untung yang menahan dukungan dari permintaan aset safe haven.
IDXChannel - Harga emas turun pada Senin (10/3/2025) seiring aksi ambil untung yang menahan dukungan dari permintaan aset safe haven akibat ketidakpastian geopolitik. Fokus pasar juga tertuju pada rilis data inflasi AS.
Harga emas spot (XAU/USD) melemah 0,69 persen ke USD2.889,50 per troy ons, setelah mencatat kenaikan 2 persen pada pekan sebelumnya.
"Ada sedikit jeda dalam pergerakan harga emas karena aksi ambil untung ringan dan pelemahan pasar saham. Namun, kita mungkin akan melihat permintaan aset safe haven kembali meningkat," ujar analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Futures indeks saham atau Wall Street AS melemah di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan tarif balasan dapat berdampak pada ekonomi terbesar dunia. Presiden Donald Trump enggan memprediksi apakah AS berisiko mengalami resesi di tengah kekhawatiran pasar atas kebijakan tarifnya.
Pekan lalu, Trump memberlakukan tarif baru sebesar 25 persen terhadap impor dari Meksiko dan Kanada, serta mengenakan bea tambahan untuk barang-barang asal China.
Namun, dua hari kemudian, ia mengecualikan banyak produk dari Meksiko dan sebagian dari Kanada dari tarif tersebut untuk sementara waktu.
"Ketidakpastian seputar perang dagang dan potensi resesi global mendukung emas. Level tertinggi baru masih mungkin terjadi. Data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan menguntungkan emas," kata Wyckoff.
Saxo Bank mencatat, harga emas berada di kisaran USD2.900, didukung oleh kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global serta permintaan aset safe haven di tengah kebijakan tarif dan ketegangan geopolitik.
Investor kini menanti data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang dijadwalkan rilis pada Rabu serta Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis. Para trader saat ini memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga AS pada Juni.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pada Jumat bahwa masih perlu dilihat apakah kebijakan tarif pemerintahan Trump akan berdampak pada inflasi. Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. (Aldo Fernando)