Harga Emas Melonjak, ARCI Cetak Laba Bersih Rp574 Miliar
Kinerja PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pulih alias turnaround pada semester I-2025 setelah mencetak laba bersih USD34,9 juta.
IDXChannel - Kinerja PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pulih alias turnaround pada semester I-2025. Produsen emas murni di Indonesia ini membukukan keuntungan bersih USD34,9 juta atau setara Rp574 miliar.
ARCI sukses membalikkan kinerja keuangan dari posisi rugi pada semester I-2024 yang mencapai USD3,96 juta. Harga emas yang kembali menguat pada tahun ini menjadi katalis kinerja ARCI.
Dalam laporan keuangan yang dikutip Rabu (6/8/2025), ARCI mencatat pendapatan USD192 juta, meningkat 34 persen secara tahunan. Seluruh emas ARCI dijual di pasar domestik.
ARCI memiliki dua pelanggan utama pada semester I-2025, yakni PT Smarnim Murni Mulia (USD95 juta) dan PT Indo Prosperity International (USD57 juta). Kedua pelanggan tersebut berkontribusi sekitar 79 persen terhadap total pendapatan ARCI.
Beban pokok penjualan justru turun 12 persen menjadi USD113 juta. Kondisi ini membuat laba kotor ARCI naik tajam 450 persen menjadi USD79 juta.
Sementara itu, ARCI mencatat jasa kontraktor pertambangan USD43 juta. Adapun aktivitas penambangan dilakukan pada tambang emas Toka Tindung yang membentang dari Kota Bitung hingga Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di semester I-2025, perseroan melakukan kegiatan eksplorasi melalui PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). ARCI melakukan pengeboran inti sekitar 190 titik bor dengan kedalaman sekitar 19-20 ribu meter. Kegiatan eksplorasi ini menghabiskan dana USD4,5 juta.
Setelah dikurangi beban usaha dan pajak, ARCI membukukan laba bersih USD34,87 juta. Laba per saham juga ikut meningkat menjadi USD0,0014 atau Rp23,11.
Membaiknya kinerja perseroan mengangkat harga saham ARCI. Saham yang biasanya bergerak di kisaran Rp400 kini meningkat menjadi Rp745. Sejak awal 2025, harga saham ARCI melesat lebih dari 200 persen.
Kinerja positif juga tidak terlepas dari lonjakan harga emas dunia. Secara year-to-date (ytd), harga emas yang saat ini berada di level USD3.300-USD3.400 per oz sudah naik lebih dari 25 persen.
(Rahmat Fiansyah)