MARKET NEWS

Harga Emas Menguat, Didukung Lemahnya Data Ekonomi dan Ketidakpastian Global

TIM RISET IDX CHANNEL 05/06/2025 07:04 WIB

Harga emas naik pada Rabu (4/6/2025), didukung oleh pelemahan dolar dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah.

Harga Emas Menguat, Didukung Lemahnya Data Ekonomi dan Ketidakpastian Global. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas naik pada Rabu (4/6/2025), didukung oleh pelemahan dolar dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah, di tengah kecemasan investor terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik yang kian besar.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,57 persen menjadi USD3.372,45 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menguat hingga 1 persen.

Indeks dolar AS (DXY) turun 0,5 persen, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun tipis.

Trader logam independen, Tai Wong, menjelaskan, “Sektor jasa AS – dua pertiga dari ekonomi – mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam setahun, sehingga mendorong emas naik satu persen, setelah sebelumnya emas cenderung mengabaikan laporan ketenagakerjaan ADP yang lemah meskipun biasanya fluktuatif.”

“Penutupan kembali di atas USD3.400 akan membuka jalan bagi emas untuk mencetak rekor tertinggi baru,” ujarnya.

Institute for Supply Management menyebutkan indeks pembelian manajer (PMI) non-manufaktur AS turun menjadi 49,9 bulan lalu, level terendah sejak Juni 2024. Sementara itu, data ADP menunjukkan perusahaan swasta AS menambah jumlah pekerja terendah dalam lebih dari dua tahun.

Ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan, “Ada ketidakpastian geopolitik yang besar, seperti konflik Rusia-Ukraina, Iran, Suriah, dan China, yang membuat orang beralih ke emas. Dan meskipun para trader mungkin tidak mengharapkan emas naik secepat itu, masih banyak ruang untuk kenaikan.”

Presiden AS Donald Trump juga berkomentar, Presiden China Xi Jinping adalah sosok yang keras dan sangat sulit untuk diajak bernegosiasi, hanya beberapa hari setelah menuduh Beijing melanggar kesepakatan untuk menurunkan tarif.

Selain itu, Washington menggandakan tarif baja dan aluminium serta mendesak mitra dagang untuk mengajukan penawaran terbaik guna menghindari kenaikan bea impor lainnya.

Fokus pasar kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.

Emas, sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah. (Aldo Fernando)

SHARE