MARKET NEWS

Harga Emas Menguat, Pasar Cermati Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed

Maulina Ulfa 16/07/2024 10:22 WIB

Harga emas di pasar spot menguat pada perdagangan sesi Selasa (16/7/2024).

Harga Emas Menguat, Pasar Cermati Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga emas di pasar spot menguat pada perdagangan sesi Selasa (16/7/2024).

Ini seiring pernyataan terbaru dari Ketua The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memperkuat ekspektasi bank sentral akan segera mulai memangkas suku bunga.

Pada pukul 09.56 WIB, harga emas menguat 0,32 persen di level USD2.430,2per troy ons.

Pada sesi Senin (15/7), harga emas ditutup menguat 0,58 persen di level USD2.422,69 per troy ons.

Harga emas sempat mencapai level tertinggi sejak menyentuh rekor penutupan tertinggi USD2.426 per troy ons pada akhir Mei lalu. (Lihat grafik di bawah ini.)

Emas naik kini sekitar menuju level tertinggi baru sepanjang masa karena Powell mengatakan pada Senin (15/7) bahwa data terbaru menambah keyakinan bahwa inflasi kembali ke target dan bank sentral tidak akan menunggu sampai inflasi mencapai 2 persen sebelum menurunkan suku bunga.

Investor sekarang menantikan data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) pada hari ini, serta komentar lebih lanjut dari pejabat The Fed untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai jalur kebijakan moneter.

Pasar hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga pada September, dengan dua penurunan lagi yang terlihat sebelum akhir tahun.

Sementara itu, emas mungkin menghadapi tekanan dari kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury karena upaya pembunuhan yang gagal terhadap calon presiden AS Donald Trump meningkatkan peluangnya untuk menang pada November.

Kini, pasar masih bergulat dengan prospek politik AS yang tidak menentu setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Trump dalam kampanyenya.

Pembelian safe haven juga menguntungkan dolar di tengah meningkatnya ketidakpastian politik AS.

Namun, dolar masih lemah di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga AS, yang mendukung emas dalam beberapa pekan terakhir.

Terlebih, ketidakpastian politik AS meningkat setelah serangan Trump. Sebelumnya dilaporkan penyerang menembak Trump dan mengenai telinganya.

Pasar juga berspekulasi pada awalnya bahwa serangan itu diperkirakan akan mendukung permintaan safe haven terhadap emas.

Para analis berspekulasi bahwa serangan tersebut meningkatkan peluang Trump menang dari kandidat Partai Demokrat Joe Biden pada akhir tahun ini.

Jika Trump terpilih kembali, diperkirakan berpotensi menambah inflasi dan utang. Ini menjadi skenario yang diperkirakan bisa mendukung dolar yang lebih kuat.

Secara historis, emas selalu turun tajam setelah mencatat rekor tertinggi dalam waktu singkat. (ADF)

SHARE