Harga Emas Naik Didorong Harapan Suku Bunga, Perak Cetak Rekor
Harga emas dunia menguat pada Rabu (17/12/2025), didorong kembali munculnya harapan penurunan suku bunga.
IDXChannel - Harga emas dunia menguat pada Rabu (17/12/2025), didorong kembali munculnya harapan penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, menyusul tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.
Selain itu, meningkatnya ketegangan antara AS dan Venezuela turut mendorong permintaan terhadap aset lindung nilai.
Emas spot naik 0,82 persen ke USD4.337,69 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menguat lebih dari 1 persen.
Seiring penguatan emas, harga perak justru mencuri perhatian dengan mencetak rekor tertinggi.
Harga perak spot melonjak hampir 4 persen menjadi USD66,22 per troy ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di USD66,88 pada awal sesi.
Analis Marex, Edward Meir, menilai penguatan perak turut menarik emas naik. Perak sedang menarik emas ikut naik. Ada rotasi dana yang keluar dari emas dan masuk ke perak, platinum, serta palladium,” ujarnya, dikutip Reuters.
Ia menambahkan, level USD70 per troy ons untuk perak terlihat sebagai target logis berikutnya dalam jangka pendek.
Sepanjang tahun ini, harga perak telah melesat 129 persen, melampaui kenaikan emas yang tercatat sekitar 65 persen.
Dari sisi data ekonomi, laporan pada Selasa menunjukkan penambahan lapangan kerja di AS sebesar 64.000 pada bulan lalu, lebih kuat dari perkiraan. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4,6 persen, tertinggi sejak September 2021.
Kondisi pasar tenaga kerja yang melemah dinilai dapat meningkatkan peluang penurunan suku bunga, yang umumnya menguntungkan aset tanpa imbal hasil seperti emas.
CEO sekaligus manajer aset DHF Capital S.A., Bas Kooijman, mengatakan pasar masih melihat The Federal Reserve memangkas suku bunga dua kali pada awal 2026, yang diperkirakan terus menopang harga emas pada periode tersebut.
Pekan lalu, The Fed telah memangkas suku bunga acuan untuk ketiga dan terakhir kalinya tahun ini sebesar 25 basis poin, sementara pelaku pasar kini mematok dua kali penurunan suku bunga masing-masing 25 basis poin pada 2026.
Pelaku pasar kini menantikan rilis data inflasi AS, yakni Indeks Harga Konsumen (CPI) November pada Kamis dan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat.
Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump memerintahkan ‘blokade’ terhadap seluruh tanker minyak yang terkena sanksi dan keluar-masuk Venezuela. Langkah terbaru Washington untuk menekan pemerintahan Nicolas Maduro tersebut turut menambah permintaan aset aman.
Seiring sentimen positif tersebut, harga platinum naik 2,2 persen ke USD1.890,60 per troy ons, level tertinggi dalam lebih dari 17 tahun, sedangkan palladium menguat 2 persen menjadi USD1.635,61 per ons. (Aldo Fernando)