MARKET NEWS

Harga Emas Naik Dua Hari Beruntun, Tunggu Aksi The Fed

TIM RISET IDX CHANNEL 11/09/2024 07:03 WIB

Harga emas dunia menguat pada perdagangan Selasa (10/9/2024), seiring imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang turun tajam.

Harga Emas Naik Dua Hari Beruntun, Tunggu Aksi The Fed. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga emas dunia menguat pada perdagangan Selasa (10/9/2024), seiring imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang turun tajam menjelang pemangkasan suku bunga pekan depan.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 0,41 persen secara harian ke level USD2.516,73 per troy ons pada Senin, melanjutkan penguatan 0,35 persen sehari sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi saat komite kebijakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) bersiap untuk menggelar rapat pekan depan. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga dari level tertinggi dalam 23 tahun dalam pertemuan pada Rabu mendatang.

Namun, besaran pemangkasan suku bunga ini masih menjadi perdebatan, dengan beberapa pihak mengusulkan pemotongan sebesar 50 basis poin, meskipun alat CME Fedwatch menunjukkan probabilitas 73 persen untuk pengurangan sebesar 25 basis poin.

Hanya ada satu rilis ekonomi utama yang diharapkan sebelum keputusan The Fed, yakni Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus yang akan dirilis besok, yang diperkirakan menunjukkan inflasi turun menjadi tingkat tahunan 2,6 persen, menurut Marketwatch, berkurang dari 2,9 persen di Juli.

Dolar AS naik tipis, dengan indeks dolar ICE menguat 0,09 poin menjadi 101,64.

Imbal hasil obligasi AS sedikit lebih rendah, dengan obligasi bertenor dua tahun AS terakhir terlihat menawarkan imbal hasil 3,607 persen, turun 7,0 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun juga terkoreksi 5,5 basis poin menjadi 3,649 persen.

Proyeksi ING

Menurut Ewa Manthey, Ahli Strategi Komoditas di ING, reli emas baru saja dimulai, dan pemangkasan suku bunga AS yang paling dinanti dalam beberapa dekade akan mendorong harga ke level tertinggi baru sepanjang masa bulan ini.

Dalam pembaruan bulanan bank tersebut, Manthey mencatat, emas telah menjadi salah satu komoditas dengan kinerja terbaik tahun ini, dengan kenaikan lebih dari 21 persen sejauh ini di 2024.

Dia menyoroti bahwa kenaikan ini terutama didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed, pembelian besar oleh bank sentral, permintaan yang kuat dari Asia, serta permintaan aset aman akibat risiko geopolitik yang meningkat dan ketidakpastian pemilihan AS.

Manthey yakin, dimulainya siklus pemotongan suku bunga oleh The Fed yang akan datang akan menjadi pendorong kuat berikutnya bagi pergerakan harga emas yang berkelanjutan.

 "Pada konferensi Jackson Hole baru-baru ini, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan dengan jelas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada 18 September, dengan mengatakan bahwa 'saatnya telah tiba untuk penyesuaian kebijakan. Arah pergerakannya jelas,'" katanya.

"Harga emas telah naik setelah Powell menguatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan segera mulai memangkas suku bunga," ujar Manthey.

"Pertanyaan untuk pasar emas sekarang adalah seberapa cepat The Fed akan melonggarkan kebijakan moneternya,” tuturnya.

ING kini memperkirakan harga emas spot rata-rata USD2.580 per troy ons pada kuartal IV-2024, menghasilkan harga rata-rata tahunan sebesar USD2.388 per ons di 2024.

"Momentum naik emas akan terus berlanjut tahun depan dengan harga 2025 rata-rata mencapai USD2.700," katanya. (Aldo Fernando)

SHARE