Harga Emas Naik Pasca Rilis Data PMI Manufaktur AS
Harga emas di pasar spot dibuka menguat tipis 0,02 persen di level USD2.332 per troy ons pada perdagangan Selasa (2/7/2024), pukul 09.30 WIB.
IDXChannel - Harga emas di pasar spot dibuka menguat tipis 0,02 persen di level USD2.332 per troy ons pada perdagangan Selasa (2/7/2024), pukul 09.30 WIB.
Di sesi Senin (1/7), harga emas juga ditutup naik 0,29 persen di level USD2.331,7 per troy ons.
Di sesi pekan lalu, Kamis (27/6), harga emas juga ditutup terapresiasi 1,29 persen di level USD2.327,45 per troy ons.
Harga emas kini stabil di kisaran USD2.330 per troy ons karena investor menunggu lebih banyak data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan komentar dari pejabat The Federal Reserve (The Fed) untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur kebijakan suku bunga. (Lihat grafik di bawah ini.)
Poin-poin penting termasuk pidato Ketua Fed Jerome Powell yang akan dirilis hari ini, bersamaan dengan rilis risalah FOMC pada Rabu esok dan laporan nonfarm payrolls pada Jumat.
Sementara itu, data terbaru yang dirilis memberikan dukungan terhadap harga emas batangan, karena PMI manufaktur ISM menyusut selama tiga bulan berturut-turut pada Juni.
Di sisi lain, ukuran harga yang dibayarkan oleh pabrik untuk input turun ke level terendah dalam enam bulan, yang mengindikasikan bahwa inflasi mungkin akan terus menurun.
PMI Manufaktur ISM AS secara tak terduga turun menjadi 48,5 pada Juni 2024 dari 48,7 pada Mei, di bawah perkiraan sebesar 49,1.
Angka tersebut menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur selama tiga bulan berturut-turut, karena permintaan kembali melemah, output menurun, dan input tetap akomodatif. Sementara itu, tekanan harga merupakan yang terendah sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, data inflasi terbaru AS membuat para investor meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.
Inflasi di AS berdasarkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), turun tipis menjadi 2,6 persen secara tahunan pada Mei dari 2,7 persen pada April.
Indeks Harga PCE inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi di level 2,6 persen pada periode yang sama, turun dari kenaikan 2,8 persen yang tercatat pada April.
Di Eropa, Presiden ECB Christine Lagarde menyatakan pada hari Senin bahwa bank sentral memerlukan lebih banyak waktu untuk memastikan inflasi bergerak menuju 2 persen, dan penurunan suku bunga bukanlah hal yang mendesak. (ADF)