MARKET NEWS

Harga Emas Naik Tipis, Pasar Menanti Data Inflasi

TIM RISET IDX CHANNEL 28/08/2025 07:07 WIB

Harga emas menguat tipis pada Rabu (27/8/2025), seiring investor menanti rilis data inflasi untuk mencari petunjuk arah pemangkasan suku bunga.

Harga Emas Naik Tipis, Pasar Menanti Data Inflasi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas menguat tipis pada Rabu (27/8/2025), seiring investor menanti rilis data inflasi untuk mencari petunjuk arah pemangkasan suku bunga.

Kekhawatiran mengenai independensi Federal Reserve (The Fed) juga masih membayangi, setelah Presiden AS Donald Trump berupaya memberhentikan seorang gubernur bank sentral tersebut.

Harga emas spot (XAU/USD) tercatat naik tipis 0,12 persen menjadi USD3.397,72 per troy ons.

Data Indeks Belanja Konsumsi Personal (PCE), indikator inflasi pilihan The Fed, dijadwalkan rilis pada Jumat. Survei Reuters terhadap ekonom memperkirakan indeks harga PCE naik 2,6 persen pada Juli, sama seperti kenaikan di Juni.

“Kalau data PCE meleset dengan menunjukkan inflasi lebih kuat, hal itu bisa memunculkan keraguan apakah The Fed tetap bisa memangkas suku bunga pada September,” kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.

“Namun saya rasa, inflasi harus sangat tinggi sekali untuk menggagalkan rencana pemangkasan tersebut,” imbuh Wyckoff.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, biasanya menguat dalam kondisi suku bunga rendah dan juga dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Pasar saat ini memperkirakan peluang lebih dari 87 persen bahwa The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat kebijakan bulan depan, menurut CME FedWatch Tool.

Trump awal pekan ini menyatakan dirinya akan memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook dari jajaran dewan direksi bank sentral. Namun, pengacara Cook menegaskan pihaknya akan menggugat keputusan tersebut, yang berpotensi memicu pertarungan hukum berkepanjangan.

Harga emas sempat mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada Selasa, setelah kabar Trump berupaya memecat Cook.

“Trump mengancam akan memecat seorang gubernur The Fed, dan itu sangat buruk bagi perekonomian, suku bunga, serta dolar,” ujar Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian.

“Saat ini emas bergerak dalam kisaran yang relatif sempit karena pasar masih berusaha menilai apa arti semua ini bagi ekonomi,” tuturnya. (Aldo Fernando)

>
SHARE