MARKET NEWS

Harga Emas Naik Tipis usai Anjlok 3,5 Persen dalam Sehari

Maulina Ulfa 10/06/2024 09:39 WIB

Harga emas spot naik 0,11 persen ke level USD2.296,5 per troy ons pada perdagangan Senin (10/6/2024).

Harga Emas Naik Tipis usai Anjlok 3,5 Persen dalam Sehari. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga emas spot naik 0,11 persen ke level USD2.296,5 per troy ons pada perdagangan Senin (10/6/2024).

Harga emas sebelumnya ditutup anjlok 3,49 persen di level USD 2.387,85 per troy ons pada perdagangan Jumat (7/6) pekan lalu.

Harga emas juga terus terkoreksi sejak sesi Selasa (4/6) lalu, mengalami penurunan 1,05 persen di level USD2.325,76 per troy ons.

Harga emas pekan lalu memperpanjang penurunan hingga diperdagangkan di bawah USD2.320 per troy ons menandai level terendah dalam sebulan.

Ini karena harga logam mulia tertekan oleh perubahan ekspektasi terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang hawkish dan adanya penurunan pembelian bank sentral di Asia.

Data pekan lalu menunjukkan, perekonomian AS menambah 272 ribu lapangan kerja pada Mei, hampir 100 ribu lebih banyak dari ekspektasi pasar rata-rata. Kondisi ini mendukung sinyal ketahanan di pasar tenaga kerja, sehingga membantu ekspektasi bahwa The Fed akan menunda dimulainya penurunan suku bunga.

Peluang pelonggaran kebijakan The Fed pada September kini turun tajam menjadi 55% dari 68% sebelum rilis data ketenagakerjaan tersebut.

Sementara itu, Bank Rakyat China (PBOC) menghentikan pembelian emas pada Mei.

Bank sentral China diketahui telah membeli emas sejak November 2022, dengan April 2024 menjadi bulan pembelian ke-18 berturut-turut.

Melansir Investing.com, data Mei menunjukkan bahwa kepemilikan emas PBOC tetap stabil di 72,8 juta troy ons, tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Keputusan PBOC untuk berhenti sejenak dalam membeli emasi di saat harga berada pada puncaknya tampaknya menjadi katalisator reaksi pasar.

Analis di RBC Capital Markets mengatakan dalam sebuah catatan pada Jumat (7/6) bahwa tanpa kelanjutan pembelian dari bank sentral dan permintaan konsumen yang berkelanjutan, kenaikan harga emas bisa menjadi rentan.

"Peluang yang lebih baik untuk memasuki pasar emas mungkin akan muncul sebelum akhir tahun,"kata analis RBC Capital Markets dalam sebuah catatan dikutip Investing.com (10/7).

Dewan Emas Dunia (World Gold Council) telah melaporkan bahwa pada kuartal pertama 2024 terjadi peningkatan terkuat dalam pembelian emas oleh bank sentral global sejak pencatatan dimulai pada tahun 2000. Dalam hal ini, China adalah sebagai kontributor pembelian emas terbesar.

Sebelumnya, selain harapan bahwa bank sentral utama akan segera menurunkan suku bunga, permintaan emas batangan untuk bank sentral di Asia merupakan pendorong utama reli yang membawa harga emas sempat mencapai rekor USD2.450 per troy ons pada Mei. (ADF)

SHARE