Harga Emas Rebound di Tengah Ketegangan Geopolitik, Pasar Menanti Data Inflasi AS
Harga emas dunia menguat pada Kamis (23/10/2025) setelah melemah dua hari berturut-turut.
IDXChannel - Harga emas dunia menguat pada Kamis (23/10/2025) setelah melemah dua hari berturut-turut.
Ketegangan geopolitik yang kembali mencuat mendorong permintaan aset aman, sementara investor menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada Jumat.
Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,65 persen menjadi USD4.126,07 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi terendah dalam dua pekan.
Awal pekan ini, harga emas mencetak rekor tertinggi di USD4.381,21 sebelum mengalami penurunan harian terdalam dalam lima tahun pada hari berikutnya.
“Semua faktor fundamental yang mendorong kenaikan harga emas tahun ini masih tetap kuat. Ada pembelian saat harga turun, dan meningkatnya ketegangan perdagangan serta geopolitik tampaknya turut mendukung kenaikan hari ini,” ujar Wakil Presiden sekaligus Analis Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant, dikutip Reuters.
Sepanjang 2025, harga emas telah melonjak sekitar 57 persen, ditopang oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, ekspektasi penurunan suku bunga, serta pembelian oleh bank sentral yang berkelanjutan.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu menjatuhkan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya di masa jabatan keduanya, dengan menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft.
Pemerintah juga tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor berbasis perangkat lunak ke China, sebagai respons terhadap kebijakan Beijing yang mengekang ekspor logam tanah jarang.
Fokus pasar kini tertuju pada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis Jumat, yang dapat menjadi sinyal paling jelas bagi Federal Reserve (The Fed) menjelang rapat kebijakan pekan depan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti tetap di 3,1 persen pada September.
Pasar telah memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan peluang penurunan lanjutan pada Desember. Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan ketika suku bunga rendah.
Sementara itu, JP Morgan memperkirakan harga emas dapat mencapai rata-rata USD5.055 per ons pada kuartal IV-2026, dengan asumsi permintaan investor dan pembelian bank sentral akan mencapai rata-rata 566 ton per kuartal tahun depan.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot naik 1,1 persen menjadi USD49,07 per ons dan platinum naik 0,5 persen menjadi USD1.629,44. (Aldo Fernando)