MARKET NEWS

Harga Emas Rebound, Pasar Cermati Arah Negosiasi Dagang AS-China

TIM RISET IDX CHANNEL 25/04/2025 07:05 WIB

Harga emas dunia menguat pada Kamis (24/4/2025) setelah sempat anjlok lebih dari 3 persen sehari sebelumnya.

Harga Emas Rebound, Pasar Cermati Arah Negosiasi Dagang AS-China. (Foto: Unsplash)

IDXChannel - Harga emas dunia menguat pada Kamis (24/4/2025) setelah sempat anjlok lebih dari 3 persen sehari sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan aksi beli investor yang memanfaatkan koreksi harga.

Fokus pasar kini tertuju pada perkembangan terbaru hubungan dagang antara AS dan China.

Harga emas spot (XAU/USD) ditutup naik 1,85 persen menjadi USD3.348,99 per troy ons pada Kamis.

Sebelumnya, emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD3.500,05 pada Selasa (22/4) akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS. Namun, harga terkoreksi pada Rabu setelah Presiden AS Donald Trump meredakan ancaman terhadap Ketua Federal Reserve (The Fed) dan melunakkan sikap terhadap China.

“Seluruh pasar saat ini hanya membicarakan satu hal: tarif. China tampil sebagai pihak yang marah, dan itu membuat dolar turun serta emas naik,” ujar trader logam independen, Tai Wong.

Menurut Wong, lonjakan emas ke USD3.500 dianggap terlalu berlebihan, dan pasar membutuhkan waktu untuk mengoreksi diri. Ia memperkirakan emas bergerak mendatar dalam beberapa sesi mendatang, tetapi masih berada dalam tren bullish sehingga penurunan tajam kemungkinan dimanfaatkan untuk akumulasi.

Sementara itu, pasar saham bergerak lesu dan penguatan dolar mulai kehilangan tenaga karena investor masih berusaha mencerna perubahan sikap Trump yang kerap berbalik arah. Dolar yang lemah dan sentimen penghindaran risiko biasanya membuat emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik.

China mendesak agar seluruh tarif sepihak dari AS dicabut dan menegaskan belum mengadakan pembicaraan dagang, meskipun pemerintah AS beberapa kali menyebut telah terjadi komunikasi.

Di sisi lain, data menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran baru naik tipis pekan lalu, mengindikasikan pasar tenaga kerja tetap tangguh meski ekonomi AS dibayangi tekanan dari tarif impor. (Aldo Fernando)

SHARE