MARKET NEWS

Harga Emas Rebound, Pasar Respons Melunaknya Inflasi AS

TIM RISET IDX CHANNEL 14/05/2025 07:10 WIB

Harga emas dunia menguat pada Selasa (13/5/2025) seiring aksi beli investor setelah penurunan tajam sehari sebelumnya.

Harga Emas Rebound, Pasar Respons Melunaknya Inflasi AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia menguat pada Selasa (13/5/2025) seiring aksi beli investor setelah penurunan tajam sehari sebelumnya. Data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan turut memberikan dukungan terhadap logam mulia ini.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,47 persen menjadi USD3.250,18 per troy ons, setelah sempat menyentuh level serendah USD3.207,30 pada Senin (12/5).

“Kita melihat koreksi besar pada harga emas pada Senin setelah muncul kabar bahwa AS dan China telah mencapai kesepakatan,” ujar Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek.

“Namun, tarif terhadap China masih sebesar 30 persen, yang cukup membebani perekonomian.”

Pada Senin, AS dan China menyepakati jeda penerapan tarif selama 90 hari. Dalam pertemuan akhir pekan di Jenewa, AS menyatakan akan menurunkan tarif atas impor dari China menjadi 30 persen dari sebelumnya 145 persen, sementara China menurunkan tarif atas produk AS menjadi 10 persen dari 125 persen.

Sepanjang 2025, emas telah mencetak berbagai rekor tertinggi, didorong kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, pembelian agresif oleh bank sentral, ketegangan geopolitik, serta aliran dana yang meningkat ke reksa dana berbasis emas.

Sementara itu, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS, pada Selasa, indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,2 persen pada bulan lalu. Para ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan CPI naik 0,3 persen.

“Laporan ini sedikit menguntungkan pasar logam mulia karena tidak menunjukkan tekanan inflasi yang akan membuat Federal Reserve menunda pemangkasan suku bunga,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff dalam catatannya.

Pasar keuangan memperkirakan bank sentral melanjutkan pelonggaran kebijakan pada September mendatang. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Meski ketegangan antara AS dan China mulai mereda, masih ada pertanyaan soal keberlanjutan kesepakatan tersebut. Hal ini bisa membuat emas tetap menarik sebagai aset lindung nilai,” kata analis Pepperstone, Quasar Elizundia, dikutip Dow Jones Newswires.

“Pemangkasan tarif memang sempat mendorong sentimen pasar, namun ketidakpastian seputar kesepakatan masih bisa menekan kepercayaan investor,” ujarnya. (Aldo Fernando)

SHARE