MARKET NEWS

Harga Emas Rebound, Saham ANTM-PSAB Cs Masih Memerah

Melati Kristina - Riset 11/05/2023 11:02 WIB

Saham Aneka Tambang (ANTM) hingga J Resources (PSAB) kompak memerah pada Kamis (11/5) pagi saat harga emas rebound.

Harga Emas Rebound, Saham ANTM-PSAB Cs Masih Memerah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), masih melemah saat harga emas rebound pada perdagangan Kamis (11/5) pagi.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/5) pukul 10.35 WIB mencatat, saham ANTM merosot paling tajam di antara emiten emas lainnya, yakni mencapai 2,86 persen menjadi Rp2.040/saham. Kemudian, saham PSAB juga ikut terkoreksi hingga 2 persen ke level Rp98/saham pada periode ini.

Menyusul kedua saham di atas, saham emiten emas PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) turut terkontraksi pada perdagangan sesi I, Kamis (11/5).

Menurut data BEI pada periode yang sama, saham SQMI turun sebesar 1,59 persen menjadi Rp62/saham, disusul oleh saham SQMI yang merosot hingga 1,32 persen ke level Rp150/saham.

Sementara, saham emas lainnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) bergerak stagnan pada periode ini.

Tercatat, saham MDKA tumbuh 0 persen menjadi Rp3.350/saham, diikuti saham ARCI yang bergerak stagnan ke level Rp330/saham.

Memerahnya saham-saham emas di atas terjadi pada saat saham emas berhasil rebound pada Kamis (11/5).

Sebelumnya, harga emas melemah pada penutupan perdagangan Rabu (10/5) seiring dengan aksi ambil untung atau profit taking investor yang dipicu oleh optimisme atas pemotongan suku bunga The Fed.

Melansir data Tradingview, harga emas di pasar spot turun 0,21 persen menjadi USD2.030,72/ons pada penutupan Rabu (10/5).

Namun demikian, harga emas dibuka rebound pada perdagangan Kamis (11/5) sebesar 0,12 persen ke level USD232,56/ons.

Menurut Reuters, beberapa analis mengatakan harga emas dapat mencapai rekor tertinggi, mengingat kekhawatiran ekonomi yang terus-menerus, termasuk potensi gagal bayar plafon utang AS.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE