Harga Emas Rekor All Time High, Begini Prospek Saham ANTM dan MDKA
Harga emas dunia mencatatkan level tertinggi sepanjang masa pada Senin pagi (4/12) sebesar USD2.090 per troy ounce.
IDXChannel - Harga emas dunia mencatatkan level tertinggi sepanjang masa pada Senin pagi (4/12) sebesar USD2.090 per troy ounce.
Sinyal positif di pasar emas berlangsung setelah pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve Jerome Powell yang mengisyaratkan berakhirnya pengetatan moneter.
“Pernyataan Powell tersebut mendorong traders emas untuk yakin bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga per Maret 2024,” kata Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani, dalam risetnya Senin (4/12).
Penguatan harga emas turut menjadi berkah bagi emiten produsen emas di Tanah Air, antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
CEO Edvisor.ID, Praska Putrantyo menuturkan, kenaikan harga emas memberi eksposur sentimen terhadap ANTM dan MDKA. Secara teknikal, keduanya cukup menarik untuk masuk dengan target jangka pendek-menengah.
“Memang kinerja ANTM-MDKA akan tereksporsur membaiknya harga emas di pasar nasional di kuartal IV-2023 sampai kuartal I- 2024, apabila harga emas mampu bertahan di atas USD1.800 hingga USD2.000an per troy ounce, maka bisa mendongkrak kinerja,” paparnya dalam Power Breakfast IDX Channel, Senin (4/12).
ANTM telah menyentuh level terendah sejak Juli tahun lalu. Akumulasi beli, kata Praska, dapat dilakukan di kisaran Rp1.690 sampai Rp1.720, dengan target exit jangka pendek di Rp1.850.
Hingga Senin (4/12) pukul 10:52 WIB, ANTM menguat 4,69% di Rp1.780 per saham. Transaksi mencapai Rp110,86 miliar, dengan net-volume 62,56 juta lembar saham.
Sedangkan MDKA dinilai sudah mengalami rebound dari posisi level support terendah di Rp2.100 sejak April 2021. Kendati mewaspadai terdapat tren bearsih, Praska menyebut, MDKA dapat diakumulasi beli secara bertahap dalam rentang Rp2.510-Rp2.590. Sementara target exit terdekat di Rp2.970-Rp3.170.
Strategi investor sudah bisa melakukan akumulasi karena harga saham ANTM sudah menyentuh level terbawah waktu crash di Juli 2022, jadi posisi terendah 1 tahun terakhir.
Meski masih punya trend bearish jangka pendek menengah, atau jangka panjang, investor bisa melakukan akumulasi secara bertahap, hingga nanti target belinya adalah di kisaran 1.690-1.720, untuk target jangka pendek ada di 1.850.
Secara fundamental, ANTM membukukan laba bersih sebesar Rp2,85 triliun, tumbuh 8% hingga kuartal III-2023, dari laba periode berjalan pada periode sembilan bulan pertama 2022 sebesar Rp2,63 triliun. Kendati tumbuh, Praska menilai, pertumbuhan ini merupakan terendah dalam setahun terakhir.
Sementara MDKA yang mengalami rugi Rp367,05 miliar per September 2023 diwaspadai dapat mendorong profit taking. Meski demikian, pertumbuhan penjualan MDKA sebesar 86,92% secara tahunan masih menjadi harapan untuk tahun depan.
“Sentimen kenaikan harga masih masih dalam periode jangka pendek menegnah, karena menurut saya masih rawan tergoyangkan oleh kondisi-kondisi makro,” tandas Praska.
(FAY)