MARKET NEWS

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas USD4.200, Didongkrak Sentimen Suku Bunga

TIM RISET IDX CHANNEL 16/10/2025 07:04 WIB

Harga emas menembus USD4.200 per ons untuk pertama kalinya pada Rabu (15/10/2025), melanjutkan reli rekornya.

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas USD4.200, Didongkrak Sentimen Suku Bunga. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas menembus USD4.200 per ons untuk pertama kalinya pada Rabu (15/10/2025), melanjutkan reli rekornya seiring meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga dan ketegangan geopolitik yang mendorong investor beralih ke aset aman tersebut.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 1,57 persen menjadi USD4.207,77 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD4.218,40.

“Logam ini sedang melesat, dan tampaknya belum akan berhenti. Dengan ketegangan dagang Amerika Serikat (AS)-China yang kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, investor punya alasan lebih untuk melakukan lindung nilai dari posisi saham mereka dengan diversifikasi ke emas,” ujar Analis Pasar City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, dikutip Reuters.

Sepanjang 2025, harga emas telah melonjak lebih dari 60 persen, terdorong oleh kombinasi berbagai faktor seperti meningkatnya ketegangan geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga, pembelian oleh bank sentral, tren dedolarisasi, dan aliran dana yang kuat ke ETF.

“Dengan level USD5.000 yang kini hanya berjarak sekitar USD800, saya tidak akan bertaruh melawan emas untuk akhirnya mencapai level itu,” kata Razaqzada.

Ia menambahkan, koreksi jangka pendek kemungkinan mengguncang pelaku pasar lemah dan menarik minat pembeli baru saat harga turun.

Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada Selasa menyampaikan nada dovish. Ia mengatakan pasar tenaga kerja AS masih berada dalam kondisi “low-hiring, low-firing doldrums”, yakni laju perekrutan dan pemutusan kerja yang rendah.

Emas dipandang sebagai instrumen lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian dan inflasi, serta cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah karena sifatnya yang tidak memberikan imbal hasil.

Pelaku pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Oktober dengan probabilitas 98 persen, diikuti pemangkasan lagi pada Desember yang sudah sepenuhnya diperhitungkan dengan probabilitas 100 persen.

Menambah daya tarik aset aman, Presiden AS Donald Trump menyatakan Washington tengah mempertimbangkan untuk memangkas sejumlah hubungan dagang dengan China, setelah kedua negara saling mengenakan tarif pelabuhan minggu ini.

Pasar juga mencermati situasi penutupan (shutdown) sebagian pemerintahan AS yang telah menghentikan publikasi data resmi, sehingga bisa mengaburkan pandangan pembuat kebijakan di berbagai negara.

Harga perak naik 2,3 persen ke USD52,64, setelah pada Selasa mencetak rekor USD53,60.

Kenaikan tajam perak didorong oleh pasokan yang ketat di London, yang ditandai dengan kondisi backwardation ekstrem dan tarif sewa rekor.

Namun, menurut Kepala Strategi Senior Pepperstone Michael Brown, reli ini bisa berbalik cepat jika kelangkaan pasokan mereda. (Aldo Fernando)

SHARE