MARKET NEWS

Harga Minyak AS Turun, Kekhawatiran Oversupply Meningkat

TIM RISET IDX CHANNEL 15/05/2025 07:30 WIB

Harga minyak mentah AS melemah pada awal perdagangan Kamis (15/5/2025) setelah laporan kenaikan tak terduga dalam stok minyak AS.

Harga Minyak AS Turun, Kekhawatiran Oversupply Meningkat. (Foto: Freepik(

IDXChannel - Harga minyak mentah AS melemah pada awal perdagangan Kamis (15/5/2025) setelah laporan kenaikan tak terduga dalam stok minyak AS memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi kelebihan pasokan (oversupply).

Kontrak berjangka (futures) minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun USD1,21 atau 1,9 persen ke level USD61,94. Sehari sebelumnya, WTI juga sempat melemah 0,8 persen.

Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan stok minyak mentah naik sebesar 3,5 juta barel menjadi 441,8 juta barel pada pekan yang berakhir 9 Mei. Padahal, jajak pendapat Reuters memperkirakan penurunan sebesar 1,1 juta barel.

Data dari American Petroleum Institute (API) juga mengindikasikan lonjakan serupa, dengan kenaikan stok minyak sebesar 4,3 juta barel pekan lalu.

Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) terus meningkatkan pasokan, meskipun OPEC pada Rabu menurunkan proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dari negara-negara di luar kelompok OPEC+ tahun ini.

"Meski pejabat OPEC menyatakan bahwa AS tidak memainkan peran dalam keputusan percepatan pelonggaran pemangkasan sukarela, kondisi harga minyak saat ini menjadi latar yang menguntungkan dari sudut pandang Washington menjelang kunjungan Presiden," ujar Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets, Helima Croft, dikutip MT Newswires.

Dalam laporan bulanan yang dirilis Rabu, OPEC mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak pada 2025 sebesar 1,3 juta barel per hari. Angka ini lebih tinggi dibanding estimasi Badan Informasi Energi AS pekan lalu yang memperkirakan pertumbuhan permintaan hanya satu juta barel per hari tahun ini.

OPEC juga memangkas estimasi pertumbuhan produksi dari negara-negara non-OPEC+ sebesar 100.000 barel per hari, menjadi 0,8 juta barel per hari.

Laporan bulanan dari Badan Energi Internasional (IEA) dijadwalkan terbit pada Kamis. (Aldo Fernando)

SHARE