MARKET NEWS

Harga Minyak Brent Sentuh USD69,84 per Barel, Dipicu Sentimen Omicron 

Dinar Fitra Maghiszha 02/12/2021 13:51 WIB

Dipicu sentimen omicron, harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan di atas 1 persen pada perdagangan siang hari ini, Kamis (2/12/2021).

Harga Minyak Brent Sentuh USD69,84 per Barel, Dipicu Sentimen Omicron (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah mengalami kenaikan di atas 1 persen pada perdagangan siang hari ini, Kamis (2/12/2021).

Penguatan ini menutup kerugian yang dialami sesi sebelumnya menjelang pertemuan organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC+) membahas kebijakan mengenai pasokan.

Tetapi, kenaikan siang ini masih dibayangi sentimen kekhawatiran atas varian baru Omicron yang dinilai bakal mengganggu permintaan bahan bakar.

Hingga pukul 13:22 WIB, minyak mentah berjangka jenis Brent melonjak 1,41% di harga USD69,84 per barel, setelah sempat merosot 0,5% di sesi sebelumnya. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melesat 1,46% menjadi USD66,53 per barel.

"Para investor sepertinya masih ragu-ragu menjelang keputusan OPEC+ karena harga minyak telah turun begitu cepat dan cukup masif selama seminggu terakhir," kata Ekonom senior NLI Research Institute, Tsuyoshi Ueno, dilansir Reuters, Kamis (2/12/2021).

Sebagai pengingat, harga minyak global telah merosot lebih dari USD10 per barel sejak Kamis pekan lalu, ketika berita tentang Omicron mengguncang pasar.

"Pasar masih akan mengamati bagaimana keputusan kelompok produsen OPEC+ ini berkaitan mengenai kebijakan ke depan," lanjut Ueno.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan memutuskan kebijakan pada hari Kamis ini apakah akan melepaskan lebih banyak minyak ke pasar seperti yang direncanakan sebelumnya atau justru menahan pasokan.

Sejak Agustus, grup tersebut telah menambahkan tambahan 400.000 barel per hari (bph) ke pasokan global setiap bulan. Adapun langkah tersebut dilakukan secara bertahap untuk menutup kekosongan supplai sejak 2020.

Varian baru ini telah memperumit proses pengambilan keputusan para pejabat OPEC. Sejumlah pengamat berspekulasi OPEC+ dapat menghentikan penambahan pasokannya pada Januari 2022 dalam upaya untuk memperlambat pertumbuhan pasokan setelah rilis cadangan dari negara-negara konsumen.

(IND) 

SHARE