MARKET NEWS

Harga Minyak Cari Pijakan di Tengah Kekhawatiran Pelemahan Permintaan

19/08/2024 09:44 WIB

Harga minyak mentah naik tipis usai pada Senin (19/8), usai terkoreksi di awal perdagangan pagi tadi seiring kekhawatiran akan lemahnya permintaan dari China.

Harga Minyak Cari Pijakan di Tengah Kekhawatiran Pelemahan Permintaan. (Foto: Reuters)

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia naik tipis usai pada Senin (19/8), usai terkoreksi di awal perdagangan pagi tadi seiring kekhawatiran akan lemahnya permintaan dari China, importir minyak terbesar dunia, membebani sentimen pasar.

Selain soal China, investor saat ini memusatkan perhatian pada kemajuan pembicaraan gencatan senjata di Timur Tengah yang berpotensi mengurangi risiko pasokan.

Berdasarkan data pasar, pukul 09.33 WIB, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent naik 0,18 persen ke level USD79,92 per barel, usai terkoreksi 1,72 persen pada Jumat (16/8) pekan lalu.

Sementara, futures minyak jenis WTI terapresiasi tipis 0,08 persen ke USD75,56 per barel. Pada Jumat, WTI merosot 1,77 persen secara harian.

Kedua acuan harga ini turun hampir 2 persen pada Jumat lalu karena seiring mengurangi ekspektasi pertumbuhan permintaan dari China, meskipun akhirnya menutup pekan lalu dengan hasil yang hampir tidak berubah dari pekan sebelumnya setelah serangkaian data Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi yang moderat dan belanja ritel yang kuat.

"Kekhawatiran yang terus berlanjut tentang lambatnya permintaan di China menyebabkan aksi jual," kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, unit dari Nissan Securities, sambil menambahkan faktor lain yang mempengaruhi adalah akan berakhirnya musim puncak berkendara di AS.

"Namun, ketegangan di Timur Tengah dan eskalasi perang Rusia-Ukraina, yang menimbulkan risiko pasokan, masih menopang pasar," ujarnya.

Pada Kamis, data dari China menunjukkan, ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut kehilangan momentum pada Juli, seiring harga rumah baru jatuh pada laju tercepat dalam sembilan tahun terakhir, produksi industri melambat, dan pengangguran meningkat.

Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan trader soal penurunan permintaan dari China, di mana kilang-kilang secara tajam mengurangi tingkat pengolahan minyak mentah bulan lalu karena lemahnya permintaan bahan bakar.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada Minggu dalam kunjungan lain ke Timur Tengah untuk mendorong gencatan senjata di Gaza. Namun, Hamas meragukan misi ini dengan menuduh Israel menghambat upayanya.

Negara-negara mediator—Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir—hingga saat ini belum berhasil mempersempit perbedaan untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi yang berlangsung berbulan-bulan dengan jeda, sementara kekerasan di Gaza terus berlanjut pada Minggu. (Aldo Fernando)

SHARE