Harga Minyak Dunia Bervariasi di Tengah Rumor Pengurangan Produksi OPEC+
Melemahnya permintaan dari China dapat memacu OPEC+ memangkas produksi setelah mengurangi pasokan pada Oktober.
IDXChannel - Harga minyak dunia bervariasi pada akhir perdagangan Senin (28/11/2022).
Dua tolok ukur minyak global mundur dari level terendahnya dalam hampir setahun, dengan minyak mentah AS berakhir positif, didukung pembicaraan tentang pengurangan produksi OPEC+ yang mengimbangi kekhawatiran tentang pembatasan ketat Covid-19 di China, importir minyak mentah terbesar dunia.
Melansir Reuters, Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 96 sen atau 1,3% menjadi USD77,24, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak Desember 2021 di USD73,60.
Sementara itu, minyak mentah Brent sempat berbalik positif, tetapi turun 44 sen atau 0,5% di USD83,19 per barel, setelah merosot lebih dari 3% menjadi USD80,61 di awal sesi.
Kedua tolok ukur tersebut telah membukukan tiga penurunan mingguan berturut-turut.
"Kabar yang beredar adalah ada desas-desus OPEC+ sudah mulai melontarkan gagasan pengurangan produksi pada Minggu," kata Matt Smith, kepala analis minyak di Kpler.
Itu membantu membalikkan kerugian setelah protes di China terkait pembatasan untuk menekan Covid.
Analis di Eurasia Group mengatakan melemahnya permintaan dari China dapat memacu OPEC+ memangkas produksi setelah mengurangi pasokan pada Oktober.
OPEC+ akan bertemu pada 4 Desember mendatang. Pada Oktober, OPEC+ setuju untuk mengurangi target produksinya sebesar 2 juta barel per hari hingga 2023.
Desas-desus tentang kemungkinan pemotongan lebih besar daripada aksi jual dibangun di atas pandangan permintaan yang lemah dari China, di mana ratusan demonstran dan polisi bentrok pada Minggu menentang kebijakan pembatasan.
China tetap berpegang pada kebijakan nol-Covid yang digagas Presiden Xi Jinping, saat sebagian besar dunia telah memberlakukan new normal.
Di sisi lain, negara Kelompok Tujuh (G7) dan Uni Eropa telah membahas batas harga minyak Rusia, yaitu antara USD65 dan USD70 per barel, dengan tujuan membatasi pendapatan untuk mendanai serangan militer Moskow di Ukraina tanpa mengganggu pasar minyak global.
Batas harga akan mulai berlaku pada 5 Desember ketika larangan UE terhadap minyak mentah Rusia juga berlaku. (NIA)