MARKET NEWS

Harga Minyak Dunia Fluktuatif Imbas Proyeksi Penurunan Permintaan

Dinar Fitra Maghiszha 13/10/2022 09:51 WIB

Data perdagangan hingga pukul 09:16 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember naik 0,28% ke USD92,72 per barel

Harga Minyak Dunia Fluktuatif Imbas Proyeksi Penurunan Permintaan (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah bergerak fluktuatif pagi ini Kamis (13/10/2022) merespons prospek penurunan permintaan global oleh organisasi negara pengekspor minyak bumi (OPEC) dan Amerika Serikat.

Data perdagangan hingga pukul 09:16 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember naik 0,28% ke USD92,72 per barel, setelah koreksi di harga USD92,44 per barel.

Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember menguat 0,09% sebesar USD86,14 per barel.

OPEC dan Departemen Energi AS telah memangkas prospek permintaan minyak mentah mereka. OPEC pada Rabu lalu (12/10/2022) memangkas prospek pertumbuhan permintaan tahun ini antara 460.000 barel per hari hingga 2,64 juta barel per hari. Perkiraan tersebut muncul karena produsen minyak timur tengah khawatir atas kebijakan terbaru pemerintah China sekaligus lonjakan inflasi yang tinggi.

Sedangkan Departemen Energi AS menurunkan ekspektasi produksi dan permintaan di dalam negeri maupun global. Sekarang OPEC pada hari Rabu memangkas prospek pertumbuhan permintaan tahun ini antara 460.000 barel per hari dan 2,64 juta barel per hari, mengutip kebangkitan langkah-langkah penahanan COVID-19 China dan inflasi yang tinggi.

Departemen Energi AS menurunkan ekspektasi untuk produksi dan permintaan di Amerika Serikat dan secara global. Otoritas energi Paman Sam itu hanya melihat ada kenaikan konsumsi dalam negeri sebesar 0,9% justru pada tahun 2023, kendati lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,7%.

Di tingkat global, Departemen Energi AS melihat konsumsi naik hanya 1,5%, alias turun dari perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan sebesar 2%, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (13/10/2022).

Pekan lalu, OPEC bersama sekutunya Rusia sepakat untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari. Sentimen ini seketika mendongkrak harga minyak mentah di pasaran.

Menurunnya permintaan minyak mentah secara langsung berkontribusi terhadap kenaikan persediaan. Saat ini, pasar minyak masih berada di bawah tekanan menyusul lonjakan dolar AS yang membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

(DES)

SHARE