MARKET NEWS

Harga Minyak Jatuh 2 Persen, OPEC+ Pertimbangkan Tambah Produksi

TIM RISET IDX CHANNEL 04/09/2025 07:20 WIB

Harga minyak turun lebih dari 2 persen pada Rabu (4/9/2025) menjelang pertemuan akhir pekan OPEC+ yang diperkirakan membahas kenaikan target produksi pada Oktob

Harga Minyak Jatuh 2 Persen, OPEC+ Pertimbangkan Tambah Produksi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak turun lebih dari 2 persen pada Rabu (4/9/2025) menjelang pertemuan akhir pekan OPEC+ yang diperkirakan membahas kenaikan target produksi pada Oktober.

Minyak mentah Brent merosot 2,31 persen menjadi USD67,54 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 2,56 persen menjadi USD63,91 per barel.

Delapan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) beserta sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, akan mempertimbangkan untuk kembali menaikkan produksi dalam pertemuan pada Minggu, menurut dua sumber Reuters yang mengetahui diskusi tersebut. Langkah ini dilakukan guna merebut kembali pangsa pasar.

Menurut analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn, peluang OPEC+ menaikkan produksi semakin besar menjelang pertemuan, padahal sebelumnya pasar memperkirakan kelompok itu akan tetap pada rencana semula.

Tambahan pasokan berarti OPEC+, yang memompa sekitar setengah dari minyak dunia, akan mulai mengurangi lapisan kedua pemangkasan produksi sebesar 1,65 juta barel per hari, atau setara 1,6 persen dari permintaan global, lebih dari setahun lebih cepat dari jadwal.

Sebelumnya, kelompok ini sudah menyepakati kenaikan target produksi sekitar 2,2 juta barel per hari dari April hingga September, di luar tambahan kuota 300.000 barel per hari khusus untuk Uni Emirat Arab (UEA).

“Jika produksi dinaikkan sesuai kuota baru, kami memperkirakan pasar mengalami surplus yang cukup besar mulai September 2025 hingga 2026, dengan persediaan terus bertambah kecuali ada langkah pengetatan kembali,” ujar analis SEB Bank, Ole Hvalbye.

Meski begitu, realisasi kenaikan produksi OPEC+ sering kali tidak sesuai dengan janji. Sebagian negara anggota menutup kelebihan produksi sebelumnya, sementara yang lain terkendala kapasitas sehingga sulit menambah pasokan.

Pelaku pasar kini menunggu data resmi stok minyak mentah AS yang akan dirilis Kamis. Sumber pasar menyebut stok minyak AS naik 622.000 barel pada pekan yang berakhir 29 Agustus, mengacu pada data American Petroleum Institute (API).

Selain itu, data ekonomi yang lemah juga menekan harga minyak karena memperburuk prospek permintaan.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah lowongan kerja turun lebih besar dari perkiraan menjadi 7,181 juta pada Juli, sementara ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan 7,378 juta. Awal pekan ini, sektor manufaktur AS tercatat menyusut enam bulan berturut-turut.

Di Nigeria, sebagian unit kilang Dangote berkapasitas 650.000 barel per hari berhenti beroperasi akibat kebocoran katalis dan masalah teknis lain. Perbaikan diperkirakan memakan waktu sedikitnya dua pekan. (Aldo Fernando)

SHARE