MARKET NEWS

Harga Minyak Melemah usai Naik Lebih dari Satu Persen

TIM RISET IDX CHANNEL 19/07/2024 07:45 WIB

Minyak mentah dunia terkoreksi pada perdagangan Kamis (18/7/2024) usai menguat lebih dari satu persen di perdagangan sebelumnya.

Harga Minyak Melemah usai Naik Lebih dari Satu Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Minyak mentah dunia terkoreksi pada perdagangan Kamis (18/7/2024) usai menguat lebih dari satu persen di perdagangan sebelumnya.

Menurut data TradingView, kontrak berjangka (futures) brent turun 0,39 persen secara harian ke posisi USD84,86 per barel. Pada Rabu (18/7), brent sempat naik setinggi 1,60 persen.

Setali tiga uang, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terdepresiasi 0,70 persen ke level USD80,85 per barel.

Mengutip Barchart, Jumat (19/7), penguatan dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis membebani harga energi.

Pelemahan harga minyak mentah juga terjadi setelah setelah saham-saham menghapus reli sebelumnya, yang melemahkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi dan permintaan energi.

Komentar Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde pada Kamis bersifat bearish untuk minyak mentah ketika dia mengatakan, "Risiko terhadap pertumbuhan ekonomi cenderung ke sisi negatifnya, dan melemahnya perekonomian dunia atau meningkatnya ketegangan perdagangan antara negara-negara besar akan membebani pertumbuhan Zona Euro."

Sebenarnya, minyak mentah mendapat dukungan dari kabar kebakaran hutan di Kanada yang mengancam untuk membatasi 400.000 barel per hari produksi minyak mentah Kanada, sehingga membahayakan pengiriman pipa minyak mentah ke AS.

Cuaca panas di Alberta telah memicu 50 kebakaran tak terkendali dan mengurangi produksi minyak mentah Kanada.

Harga minyak mentah juga mendapat dukungan dari konflik Hamas-Israel.

Militer Israel terus melakukan operasi di Gaza, dan terdapat risiko bahwa perang akan meluas ke Hizbullah di Lebanon atau bahkan konflik langsung dengan Iran.

Sementara, serangan yang sedang berlangsung terhadap pelayaran komersial di Laut Merah oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran telah memaksa jasa angkutan laut untuk mengalihkan pengiriman ke sekitar ujung selatan Afrika daripada melalui Laut Merah, sehingga mengganggu pasokan minyak mentah global.

Di sisi lain, OPEC+ meluncurkan rencana untuk memulihkan sebagian produksi minyak mentah di kuartal IV-2024, yang memicu kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan minyak global.

Pada 2 Juni, OPEC+ memperpanjang pengurangan produksi minyak mentah sukarela sebesar 2 juta barel per hari hingga kuartal III-2024, tetapi mengatakan bahwa mereka akan secara bertahap menghentikan pengurangan tersebut selama 12 bulan berikutnya, dimulai pada Oktober.

OPEC berjanji untuk memperpanjang batas produksi minyak mentahnya sekitar 39 juta barel per hari hingga akhir 2025. Selain itu, UEA juga diberi peningkatan sebesar 300.000 barel per hari terhadap target produksinya pada 2025.

Penurunan produksi minyak mentah OPEC berdampak positif bagi harga minyak. (ADF)

SHARE