Harga Minyak Menguat Terdorong Penurunan Tajam Stok di AS
Minyak mentah berjangka (futures) menguat pada perdagangan Kamis (18/7/2024).
IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) menguat pada perdagangan Kamis (18/7/2024).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,37 persen di level USD81,73 per barel, sementara minyak Brent terapresiasi 0,24 persen di level USD85,28 per barel, pada pukul 09.35 WIB.
Pada penutupan perdagangan Rabu (17/7/2024) harga minyak rebound usai turun tajam pada perdagangan Selasa (16/7).
Harga minyak WTI ditutup meningkat 2,5 persen di level USD81,7 per barel dan minyak Brent terangkat 1,76 persen di level USD85,2 per barel.
Pada sesi Selasa (16/7), minyak WTI ditutup merosot 1,42 persen di level USD79,23 per barel, sementara minyak Brent turun 1,15 persen di level USD83,87 per barel.
Pada Senin (15/7), harga minyak WTI ditutup terdepresiasi 0,33 persen di level USD80,77 per barel. Sementara minyak Brent ditutup tergelincir 0,16 persen di level USD84,89 per barel.
Harga minyak sebelumnya melemah di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China yang menghambat permintaan.
Kini, harga minyak melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, didorong oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.
Menurut data EIA, stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun 4,87 juta barel pada pekan yang berakhir 12 Juli, menandai penurunan minggu ketiga berturut-turut dan melampaui perkiraan pasar yang turun 0,8 juta barel. Ini merupakan pengurangan stok terpanjang sejak September 2023.
Selain itu, pernyataan dovish dari beberapa pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini telah meningkatkan optimisme terhadap penurunan suku bunga AS. Investor kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 98 persen pada September.
Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.
Para pejabat The Fed juga mengatakan pada Rabu (17/7) bahwa bank sentral AS "lebih dekat" untuk memangkas suku bunga mengingat membaiknya lintasan inflasi dan pasar tenaga kerja yang lebih seimbang.
Selain itu, aktivitas ekonomi AS berkembang dengan kecepatan yang sedikit hingga sedang dari akhir Mei hingga awal Juli dengan perusahaan-perusahaan memperkirakan pertumbuhan yang lebih lambat di masa depan.
Di lain pihak, Bank Sentral Eropa hampir pasti akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari ini, namun mengisyaratkan bahwa langkah selanjutnya kemungkinan besar adalah penurunan suku bunga.
Investor juga menunggu berita kebijakan dari pertemuan para pemimpin penting di China yang juga akan berakhir pada hari ini.
Ketegangan geopolitik juga mendukung harga minyak setelah adanya laporan sebuah kapal tanker berbendera Liberia diserang oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah. (ADF)