MARKET NEWS

Harga Minyak Mentah Menguat, Saham MEDC-ESSA Cs Melambung

Melati Kristina - Riset 08/05/2023 09:33 WIB

Saham minyak bumi melesat pada pembukaan Senin (8/5) seiring naiknya harga komoditas karena surutnya kekhawatiran potensi resesi di Amerika Serikat (AS).

Harga Minyak Mentah Menguat, Saham MEDC-ESSA Cs Melambung. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sejumlah saham minyak bumi dibuka melesat pada perdagangan Senin (8/5) seiring dengan menguatnya harga komoditas.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/5) pukul 09.17 WIB, saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melesat di atas 5 persen pada periode ini.

Tercatat, saham PKPK terkerek 5,81 persen ke level Rp328/saham, disusul oleh MEDC yang sahamnya turut melambung 5,56 persen menjadi Rp950/saham pada periode ini.

Selanjutnya, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dan PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) juga menguat pada pembukaan Senin (8/5).

BEI mencatat, saham ESSA menguat 2,52 persen menjadi Rp610/saham. Kemudian, saham SICO juga naik hingga 2,42 persen ke level Rp127/saham pada periode ini.

Selain saham-saham di atas, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) dan PT Elnusa Tbk (ELSA) juga terapresiasi pada perdagangan pagi ini.

Menurut data BEI pada periode yang sama, saham RUIS dan ELSA masing-masing menguat sebesar 1,64 persen dan 0,62 persen.

Naiknya saham-saham di atas seiring dengan kenaikan tipis harga minyak bumi di awal perdagangan Asia pada Senin (8/5) karena kekhawatiran akan potensi resesi di Amerika Serikat (AS) mulai surut.

Dilansir dari Bloomberg, minyak mentah Brent berjangka naik 6 sen menjadi USD75,36 per barel pada 0022 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berjangka naik 8 sen menjadi USD71,42.

Kekhawatiran bahwa krisis perbankan akan memperlambat ekonomi dan melemahkan permintaan bahan bakar di AS mendorong Brent turun 5,3% m dan WTI anjlok 7,1%, minggu meskipun rebound tajam tercatat pada Jumat.

Laporan kinerja AS yang sehat untuk April, dolar yang lebih lemah, dan ekspektasi pemotongan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) membantu menghentikan penurunan harga.

"Rebound minyak mengikuti bangkitnya saham-saham energi di Wall Street Jumat lalu setelah AS melaporkan data pekerjaan yang kuat yang meredakan kekhawatiran tentang resesi ekonomi," kata analis di CMC Markets Tina Teng.

Amerika Serikat diperkirakan akan melaporkan angka inflasi harga konsumen untuk April pada Rabu. Data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang pergerakan suku bunga di tengah ekspektasi luas bahwa Federal Reserve AS akan menghentikan kenaikan.

Selain itu, laporan tentang kondisi kredit AS dan permintaan pinjaman yang akan diawasi lebih ketat karena tekanan pada sistem perbankan regional juga menjadi fokus.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE