Harga Minyak Mentah Merosot ke USD90,75 per Barel
Hingga pukul 13:04 WIB, minyak mentah berjangka Brent anjlok -0,70 persen di USD90,75 per barel, setelah sebelumnya menyentuh USD95 per barel.
IDXChannel - Harga minyak mentah merosot cukup dalam pada perdagangan Senin siang (21/2/2022). Pelaku pasar terus mencermati kemungkinan dampak yang terjadi jika pasokan energi dari Rusia semakin ketat, menyusul konflik yang terjadi dengan Ukraina.
Hingga pukul 13:04 WIB, minyak mentah berjangka Brent anjlok -0,70 persen di USD90,75 per barel, setelah sebelumnya menyentuh USD95 per barel.
Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun -0,69 persen di USD89,59, setelah sempat mencapai USD91,14 per barel. Bursa Amerika Serikat akan libur sehari pada perdagangan Senin menyusul hari libur Presidents Day.
Seperti diketahui, pasar minyak mentah masih mencermati dampak dari kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah. Adapun harga komoditas ini juga tertekan menyusul prospek masuknya pasokan Iran sebanyak lebih dari 1 juta barel per hari.
Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan pada Jumat lalu bahwa kesepakatan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 begitu mungkin.
Analis mengatakan pasar minyak masih tetap ketat, dan mendorong harganya akan terus bergejolak dalam waktu dekat karena minyak mentah Iran kemungkinan hanya akan kembali ke pasar pada akhir tahun ini.
"Ada begitu banyak tekanan secara geopolitik sehingga sulit untuk mengetahui apa jawabannya yang benar-benar menggerakkan pasar, selain berita tentang Ukraina dan Iran," kata analis komoditas National Australia Bank, Baden Moore, dilansir Reuters, Senin (21/2/2022).
Analis Bank OCBC di Singapura mengatakan Brent bisa menguji level USD100 dalam jangka pendek, yang dimungkinkan terjadi sebelum akhir kuartal pertama. (RAMA)