MARKET NEWS

Harga Minyak Naik 1 Persen Didukung Kekhawatiran Pasokan dan Penurunan Stok AS

TIM RISET IDX CHANNEL 25/07/2025 07:15 WIB

Harga minyak naik 1 persen pada Kamis (24/7/2025), seiring pasar merespons penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Harga Minyak Naik 1 Persen Didukung Kekhawatiran Pasokan dan Penurunan Stok AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak naik 1 persen pada Kamis (24/7/2025), seiring pasar merespons penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Sentimen positif juga datang dari rencana Rusia memangkas ekspor bensin, yang mengimbangi kabar soal izin Chevron kembali berproduksi di Venezuela.

Kontrak berjangka Brent ditutup di level USD69,18 per barel, meningkat 0,98 persen. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) menguat 1,20 persen ke USD66,03 per barel.

Harga sempat turun di awal perdagangan sore setelah muncul kabar bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah bersiap mengizinkan operasi minyak terbatas di Venezuela, anggota OPEC yang selama ini terkena sanksi.

Sebelumnya, harga WTI sempat menguat lebih dari satu dolar dan Brent mendekati level tersebut.

“Kabar bahwa Chevron bisa kembali beroperasi di Venezuela dan memulai produksi lagi langsung membuat pasar kehilangan momentumnya,” kata partner di Again Capital LLC, John Kilduff, dikutip Reuters.

Namun Kilduff menambahkan, pasar tidak memperkirakan pemerintahan Trump membuka peluang serupa bagi perusahaan minyak AS lainnya. “Ini kasus unik yang hanya sekali terjadi,” ujarnya.

Harga minyak kembali menguat menjelang penutupan setelah muncul kabar Rusia berencana memangkas ekspor bensin ke luar negeri, kecuali ke beberapa sekutu dan negara seperti Mongolia yang memiliki kesepakatan pasokan.

“Langkah Rusia memangkas ekspor bensin memberi sentimen positif ke pasar,” ujar analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

“Pasar memang sedang mencari alasan untuk naik,” imbuh Flynn.

Sentimen positif juga datang dari laporan penurunan stok minyak mentah AS dan harapan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa yang dapat menurunkan tarif perdagangan.

Data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan, stok minyak mentah AS turun 3,2 juta barel pekan lalu menjadi 419 juta barel—melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel.

“Penurunan stok minyak mentah AS dan upaya penyelesaian sengketa dagang turut mendukung kenaikan harga,” ujar analis di Rystad, Janiv Shah.

Sehari sebelumnya, dua diplomat Eropa mengatakan, Uni Eropa dan AS tengah menuju kesepakatan dagang yang mungkin mencakup tarif dasar sebesar 15 persen untuk barang impor dari Eropa, dengan kemungkinan adanya pengecualian.

Kesepakatan ini bisa membuka jalan bagi perjanjian dagang besar lainnya setelah kesepakatan yang tercapai dengan Jepang. (Aldo Fernando)

>
SHARE