MARKET NEWS

Harga Minyak Rebound Tipis usai Jatuh Dua Hari Beruntun

TIM RISET IDX CHANNEL 06/09/2024 07:20 WIB

Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Kamis (5/9/2024), usai turun tajam dua hari sebelumnya.

Harga Minyak Rebound Tipis usai Jatuh Dua Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Kamis (5/9/2024), usai turun tajam dua hari sebelumnya, seiring kekhawatiran tentang melambatnya permintaan di Amerika Serikat (AS) dan China.

Selain itu, potensi peningkatan pasokan minyak dari Libya, melebihi penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent terapresiasi 0,11 persen ke posisi USD72,86 per barel. Berbeda, minyak jenis WTI malah kembali terkoreksi 0,04 persen ke USD69,32 per barel pada Kamis.

Kedua kontrak acuan minyak tersebut turun signifikan lebih dari 5 persen dalam dua hari belakangan.

Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan penurunan stok sebanyak 6,9 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 30 Agustus, jauh di atas perkiraan.

Pada saat yang sama, OPEC+ menunda rencana kenaikan produksi untuk Oktober dan November, yang menurut analis di Jefferies, akan memperketat pasokan kuartal IV-2024 sebesar 100.000-200.000 barel per hari.

Di Libya, meskipun ada ketegangan politik, kapal tanker mulai memuat minyak mentah kembali.

"Ada angin yang kurang baik bertiup terhadap kepercayaan harga minyak, dan kelompok aliansi OPEC pasti berharap bahwa ini hanya sementara dan tidak menjadi masalah berkepanjangan,” catat PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Kamis (5/9).

PVM Oil Associats melanjutkan, “Berita bocoran cepat muncul kemarin bahwa OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk menunda kenaikan produksi sebesar 180 ribu barel per hari yang dijadwalkan pada Oktober.”

Sementara, data ekonomi AS yang positif meredakan kekhawatiran tentang potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), dengan banyak pihak memperkirakan penurunan pada pertemuan September.

Alat CME Fedwatch sekarang melihat kemungkinan 45 persen penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Suku bunga yang lebih rendah dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

Lebih lanjut, tanda-tanda perlambatan ekonomi AS muncul minggu ini dengan data yang menunjukkan sektor manufaktur AS melambat, sementara lowongan pekerjaan baru melambat menjadi 7,7 juta pada Juli, turun dari 7,9 juta sebulan sebelumnya.

Laporan ADP Employment yang dirilis Kamis pagi waktu AS dapat menambah suasana suram, dengan sektor swasta hanya menambahkan 99.000 pekerjaan baru bulan lalu, turun dari 111.000 pada Juli dan di bawah ekspektasi konsensus untuk kenaikan sebesar 144.000 posisi, menurut Marketwatch.

Klaim awal tunjangan pengangguran turun menjadi 227.000 pekan lalu, dari 231.000 pekan sebelumnya tetapi lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebesar 225.000 klaim baru. (Aldo Fernando)

SHARE