Harga Minyak Sawit (CPO) Naik, Didukung Prospek Ekspor yang Cerah
Harga minyak sawit mentah (CPO) naik pada Selasa (21/10/2025), didorong ekspektasi peningkatan ekspor dan penguatan harga minyak kedelai.
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah (CPO) naik pada Selasa (21/10/2025), didorong ekspektasi peningkatan ekspor dan penguatan harga minyak kedelai di bursa Dalian serta Chicago.
Kontrak berjangka (futures) CPO untuk pengiriman Januari di Bursa Derivatif Malaysia menguat 0,95 persen, menjadi MYR4.556 per ton pada jeda perdagangan siang.
“Futures dibuka lebih tinggi hari ini, mengikuti momentum positif di pasar minyak kedelai Amerika Serikat dan Amerika Selatan, serta kinerja ekspor minyak sawit Malaysia yang menjanjikan pada periode 1–20 Oktober,” ujar Kepala Riset Sunvin Group, Anilkumar Bagani, perusahaan pialang minyak nabati yang berbasis di Mumbai, dikutip Reuters.
Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,22 persen, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 0,09 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) juga naik 0,1 persen.
Harga minyak sawit biasanya mengikuti pergerakan minyak nabati lain karena bersaing dalam pasar global minyak nabati.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1–20 Oktober naik 3,4 persen menjadi 1.044.784 ton dari 1.010.032 ton pada periode 1–20 September, menurut data Intertek Testing Services pada Senin.
Futures kedelai di CBOT menyentuh level tertinggi dalam sebulan pada Senin, didorong optimisme baru atas pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Dewan Minyak Sawit Malaysia (Malaysian Palm Oil Council) pada Selasa menyatakan harga minyak sawit mentah diperkirakan bertahan di atas MYR4.400 per ton hingga memasuki 2026, di tengah ketidakpastian ekspor minyak sawit dan minyak kedelai.
Sementara itu, nilai tukar ringgit—mata uang perdagangan utama minyak sawit—terpantau stabil terhadap dolar AS. Ringgit yang lebih lemah biasanya membuat komoditas ini lebih murah bagi pembeli dengan mata uang asing. (Aldo Fernando)