MARKET NEWS

Harga Minyak Sawit (CPO) Reli 4 Hari Beruntun

TIM RISET IDX CHANNEL 13/08/2025 16:12 WIB

Harga minyak sawit menguat pada Rabu (13/8/2025), memperpanjang reli ke hari keempat berturut-turut, didorong ekspektasi data ekspor.

Harga Minyak Sawit (CPO) Reli 4 Hari Beruntun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak sawit menguat pada Rabu (13/8/2025), memperpanjang reli ke hari keempat berturut-turut, didorong ekspektasi data ekspor yang lebih kuat pada Agustus.

Kontrak acuan (futures) CPO untuk pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,09 persen menjadi MYR4.448 per metrik ton pada pukul 15.45 WIB.

“Minyak sawit memperpanjang penguatan di tengah ekspektasi ekspor yang lebih tinggi pada Agustus, meskipun stok akhir Juli mencapai level tertinggi dalam 19 bulan,” ujar analis komoditas di Phillip Nova, Singapura, Darren Lim, dikutip Reuters.

 “Perkiraan ekspor yang kuat dari cargo surveyors untuk 10 hari pertama Agustus semakin memperkuat optimisme pasar,” imbuh Lim.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1–10 Agustus naik 23,3 persen menurut Intertek Testing Services, sementara AmSpec Agri Malaysia mencatat kenaikan 23,7 persen.

Di bursa Dalian, kontrak minyak kedelai teraktif naik 1,37 persen, sedangkan kontrak minyak sawit menguat 1,33 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 0,15 persen. Pergerakan harga CPO mengikuti tren minyak nabati pesaing karena bersaing di pasar global.

Di India, impor minyak kedelai diperkirakan melonjak 60 persen secara tahunan ke rekor tertinggi pada 2024-2025, karena harga yang lebih murah dibanding minyak sawit.

Pengiriman minyak sawit ke negara tersebut diperkirakan turun ke level terendah dalam lima tahun. Sementara itu, impor minyak sawit India tahun ini diperkirakan turun 13,5 persen menjadi 7,8 juta ton, terendah sejak 2019/20.

Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada Rabu, di tengah penantian investor terhadap data persediaan AS dan pertemuan mendatang antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kenaikan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.

Di sisi lain, ringgit—mata uang perdagangan minyak sawit—menguat 0,26 persen terhadap dolar AS, membuat komoditas ini lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang asing. (Aldo Fernando)

>

SHARE