MARKET NEWS

Harga Minyak Tertahan, Kenaikan Produksi OPEC+ Picu Kekhawatiran Surplus

TIM RISET IDX CHANNEL 08/10/2025 07:13 WIB

Harga minyak stabil pada Selasa (7/10/2025) seiring investor menimbang kenaikan produksi OPEC+ pada November yang lebih kecil dari perkiraan.

Harga Minyak Tertahan, Kenaikan Produksi OPEC+ Picu Kekhawatiran Surplus. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak stabil pada Selasa (7/10/2025) seiring investor menimbang kenaikan produksi OPEC+ pada November yang lebih kecil dari perkiraan terhadap tanda-tanda potensi kelebihan pasokan global.

Kontrak berjangka (futures) Brent ditutup turun tipis 0,03 persen ke USD65,45 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik tipis 0,06 persen ke USD61,73 per barel.

Melansir dari Reuters, kedua kontrak sebelumnya menguat lebih dari 1 persen pada sesi Senin setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama Rusia dan beberapa produsen kecil lain, atau yang dikenal sebagai OPEC+, memutuskan menaikkan produksi kolektif sebesar 137.000 barel per hari mulai November.

Keputusan tersebut berbeda dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan lebih agresif. Menurut analis ING, langkah itu menunjukkan kehati-hatian OPEC+ di tengah proyeksi kelebihan pasokan minyak global pada kuartal IV-2025 dan tahun depan.

Sentimen pasar tetap lesu, terutama setelah Arab Saudi memutuskan mempertahankan harga jual resmi minyak mentah utamanya ke Asia, berlawanan dengan ekspektasi analis yang memprediksi kenaikan.

Analis StoneX Alex Hodes dalam catatannya menyebut, Abu Dhabi National Oil Company telah menetapkan harga jual resmi minyak mentah Murban untuk November sebesar USD70,22 per barel, naik dari USD70,10 pada Oktober.

Dari sisi permintaan, konsumsi bahan bakar India naik 7 persen secara tahunan pada September, menurut data Petroleum Planning and Analysis Cell dari Kementerian Minyak negara tersebut.

Sementara dari sisi pasokan, produksi minyak AS tahun ini diperkirakan mencapai rekor lebih tinggi yakni 13,53 juta barel per hari, naik dari perkiraan sebelumnya 13,44 juta barel per hari, menurut Badan Informasi Energi (EIA) pada Selasa.

EIA juga memperkirakan persediaan minyak global meningkat hingga tahun depan seiring pertumbuhan produksi yang dipimpin negara-negara non-OPEC+, sehingga memberi tekanan turun yang signifikan terhadap harga komoditas dalam beberapa bulan mendatang.

JPMorgan mencatat, persediaan minyak global — termasuk minyak mentah yang disimpan di laut — meningkat setiap pekan sepanjang September, dengan tambahan 123 juta barel selama bulan tersebut.

Di AS, persediaan minyak mentah naik sementara stok bensin dan distilat menurun pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute pada Selasa.

Stok minyak mentah naik 2,78 juta barel dalam sepekan yang berakhir 3 Oktober. Sementara itu, stok bensin turun 1,25 juta barel dan stok distilat menyusut 1,82 juta barel.

China tengah mempercepat pembangunan fasilitas penyimpanan minyak sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan cadangan energi, menurut data publik, pelaku pasar, dan pakar industri.

Faktor geopolitik juga menjaga harga minyak agar tidak jatuh terlalu dalam. Konflik Rusia–Ukraina masih berdampak pada aset energi dan menimbulkan ketidakpastian pasokan minyak mentah Rusia.

Kilang minyak Kirishi di Rusia menghentikan unit distilasi paling produktifnya setelah serangan drone dan kebakaran pada 4 Oktober. Menurut dua sumber industri pada Senin, pemulihan operasi diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan. (Aldo Fernando)

>
SHARE