MARKET NEWS

Harga Perak Dunia Rekor, Analis Soroti Saham-Saham Ini

TIM RISET IDX CHANNEL 15/10/2025 12:30 WIB

Harga perak melonjak tinggi bersamaan dengan reli emas dunia sepanjang 2025.Harga perak melonjak tinggi bersamaan dengan reli emas dunia sepanjang 2025.

Harga Perak Dunia Rekor, Analis Soroti Saham-Saham Ini. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga perak melonjak tinggi bersamaan dengan reli emas dunia sepanjang 2025.

Analis menilai, kenaikan tersebut turut mengerek sentimen terhadap sejumlah emiten tambang di bursa, terutama yang memiliki eksposur cukup besar terhadap perak.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan, beberapa emiten tambang di Indonesia juga memiliki produksi perak dalam portofolionya.

ARCI dan AMMN diketahui memiliki tambang perak dalam operasionalnya,” ujar Michael, Rabu (15/10/2025).

Ia menambahkan, porsi produksi perak kedua emiten tersebut cukup besar. “ARCI memiliki porsi perak 67 persen, sementara MDKA 60-an persen,” kata dia.

Dari sisi teknikal, Michael menilai keduanya tengah berada di posisi menarik. “Secara teknikal sendiri, saham ARCI dan MDKA berada dalam area yang baik,” ujarnya.

Namun, ia menyoroti satu saham yang menunjukkan tren lebih kuat. “ARCI memiliki uptrend yang lebih jelas,” ucapnya.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) diperdagangkan di level Rp1.350 per unit, per akhir sesi I Rabu (15/10/2025), melambung 18,42 persen dalam sepekan dan melejit 38,46 persen dalam sebualn terakhir.

Kemudian, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang naik 4,30 persen sepekan, dibanderol di harga Rp7.275 per unit. Setali tiga uang, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meningkat 3,07 persen dalam sepekan, berada di level Rp2.350 per unit.

Harga perak spot kembali menembus level USD52 per troy ons pada Rabu, mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya, seiring keketatan pasokan global yang memicu reli historis.

Harga perak melonjak 80 persen sepanjang tahun ini, terdorong faktor yang sama seperti emas, ditambah kondisi pasar fisik yang semakin ketat.

Mengutip Reuters, kekurangan pasokan paling terasa di pasar London, di mana short squeeze mendorong tingkat sewa perak naik lebih dari 30 persen pada Jumat lalu, sehingga biaya rollover posisi short menjadi tidak terkendali.

Permintaan dari India semakin menekan pasokan, hingga beberapa manajer reksa dana terpaksa menangguhkan aliran dana ke skema silver ETF fund-of-fund mereka.

Sementara itu, pernyataan dovish Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, yang menyoroti lemahnya pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih lanjut dan mendorong minat investor pada logam mulia.

Di sisi geopolitik, ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam Beijing dengan embargo minyak goreng sebagai respons atas boikot kedelai oleh China. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE