Harga Sawit Naik, CSRA Raup Laba Bersih Rp103,41 Miliar
PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp254,89 miliar pada kuartal I-2022.
IDXChannel - PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp254,89 miliar pada kuartal I-2022. Realisasi itu meningkat 44,84 persen dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp175,97 miliar.
"Pencapaian kinerja tersebut terutama disebabkan oleh tingginya harga penjualan rata-rata selama 1Q22," kata manajemen CSRA di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/5/2022).
Penjualan tandan buah segar (TBS) meningkat sekaligus menopang pemasukan perseroan sebesar Rp123,62 miliar, disusul penjualan minyak sawit Rp110,41, dan inti sawit Rp20,85 miliar.
Manajemen CSRA menambahkan kenaikan penjualan dipicu oleh meningkatnya rata-rata harga jual (ASP) minyak sawit mentah (CPO), Kernel, dan TBS. Lebih jauh, kontrol terhadap beban biaya memberi berkah bagi pemasukan.
"ASP CPO meningkat sekitar 53,9 perse YoY sedangkan harga jual Kernel meningkat 79,8 perse dan TBS meningkat 63,1 perse dibandingkan periode yang sama tahun lalu," lanjut perseroan.
Menurut laporan keuangan, beban pokok penjualan CSRA menyusut menjadi Rp82,40 miliar per Maret 2022, dari periode sama tahun 2021 sebanyak Rp90,60 miliar.
Setelah perhitungan pajak, laba bersih CSRA tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp103,41 miliar, atau melejit 149,89 perse dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp41,38 miliar.
Kinerja itu membuat laba tahun berjalan per saham dasar perseroan tumbuh dari semula Rp20, menjadi Rp50.
Hingga Maret 2022, perseroan membukukan total aset senilai Rp1,77 triliun, atau lebih tinggi 1,08 perse dari posisi aset akhir 2021 sebanyak Rp1,75 triliun. Liabilitas atau utang CSRA menyusut menjadi Rp887,56 miliar, sedangkan ekuitas berkembang mencapai Rp884,70 miliar.
"Net Debt/Equity selama 1Q22 berada pada level 0,67x, lebih rendah dari level 2021 di 0,78x," tutup CSRA. (RAMA)