MARKET NEWS

Harga Tembaga Melonjak Imbas Tarif Trump, Analis Soroti Dua Saham Ini

TIM RISET IDX CHANNEL 09/07/2025 10:54 WIB

Harga tembaga dunia melonjak tajam, memicu sorotan pada saham-saham tambang tembaga Indonesia. Analis menyebut dua nama yang menarik untuk dicermati.

Harga Tembaga Melonjak Imbas Tarif Trump, Analis Soroti Dua Saham Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga tembaga dunia melonjak tajam, memicu sorotan pada saham-saham tambang tembaga Indonesia. Analis menyebut dua nama yang menarik untuk dicermati.

Harga tembaga di bursa Comex melonjak 13,3 persen dan ditutup di USD5,645 per pon pada Selasa (8/7), mencetak rekor tertinggi baru untuk kontrak bulan terdekat. Kenaikan ini juga menjadi lonjakan harian terbesar dalam sejarah perdagangan tembaga.

Lonjakan tajam tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan rencana pengenaan tarif impor tembaga sebesar 50 persen ke AS. Menurut analis Alternative Options Commodities, James Cordier, dikutip Dow Jones Newswires, tarif tersebut menjadi pendorong utama kenaikan harga tembaga saat ini.

Namun, Cordier juga mengingatkan, kenaikan harga tembaga ini kemungkinan tidak sepenuhnya didukung oleh permintaan global. Ia menilai ada faktor-faktor lain yang membuat reli harga ini tampak rapuh.

Sementara, pengamat pasar modal Michael Yeoh memandang rencana tarif tembaga yang diumumkan Trump akan berdampak langsung pada peta perdagangan global.

“Pemasok global utama tembaga Amerika seperti Chile, Kanada, dan Peru akan terkena dampak langsung karena AS adalah pasar besar untuk tembaga dunia,” ujar Michael, Rabu (9/7/2025).

Ia menambahkan, meski Indonesia juga mengekspor tembaga ke AS, porsinya masih sangat kecil. “Indonesia juga memiliki porsi ekspor tembaga ke US, tapi kurang dari 1 persen dibanding total volume ekspor tembaga, yaitu China dan Jepang yang lebih besar,” tuturnya.

Menurut dia, potensi gangguan pasokan global bisa mendorong harga tembaga dunia makin naik. Situasi ini bisa menguntungkan bagi eksportir seperti Freeport Indonesia.

“Pasokan global bisa terdampak, memicu harga tembaga di pasar dunia ikut terkerek naik—ini bisa memberikan keuntungan buat produsen seperti Freeport Indonesia dalam ekspor ke negara lain,” kata Michael.

Ia juga menyoroti lonjakan harga tembaga di Comex yang saat ini sudah mencapai 10 sampai 12 persen.

Di sisi lain, Michael menyebut ada beberapa saham yang berpotensi diuntungkan dari kenaikan harga tembaga ini. “Beberapa saham yang diketahui memiliki tambang tembaga adalah AMMN, MDKA, dan ANTM,” ujarnya.

Ia menekankan, saham AMMN dan MDKA menjadi sorotan utama karena porsi pendapatan dari tembaga yang cukup besar.

“Terutama AMMN yang memiliki 50 persen pendapatan dari penjualan tembaga, dan MDKA di sekitar 20 sampai 22 persen. Dan ini akan memberi sentimen positif bagi kedua saham ini,” katanya.

Di pasar, Rabu (9/7/2025), hingga pukul 10.46 WIB, saham AMM melonjak 5,39 persen, MDKA 1,92 persen, dan ANTM 0,34 persen. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

>

SHARE