Hari Pertama Melantai di Bursa, Saham SEMA Meroket 34 Persen
Debut perdana PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) di bursa pagi ini bergerak dengan kenaikan cukup signifikan.
IDXChannel - Debut perdana PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) di bursa pagi ini bergerak dengan kenaikan cukup signifikan pada perdagangan awal pekan, Senin (10/1/2022)
Perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha produksi panel listrik, perakitan baterai listrik dan energi terbarukan ini langsung tancap gas 62 poin atau 34,44% di Rp242 dari harga perdananya Rp180. Adapun investor mengeksekusi 7,63 juta lembar saham senilai Rp1,85 miliar.
Pemilik market caps sebesar Rp325,97 miliar ini diketahui menawarkan 3,47 juta lot saham atau 347 juta saham baru yang setara 25,76% dari modal disetor setelah IPO. Memakai harga pelaksanaan Rp180 per lembar saham, pencapaian dana penawaran umum diperkirakan mencapai Rp62,46 miliar.
Direktur Utama Semacom Rudi Hartono Intan baru-baru ini mengumumkan saham produsen panel listrik itu banyak diburu investor dan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 40x. Nilai oversubscribe tersebut merupakan hasil porsi pooling e-ipo Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Minat, apresiasi, sekaligus kepercayaan pelaku pasar dan investor dalam pemesanan IPO itu menjadi modal kami menjadi lebih baik lagi setelah listing nanti dan turut membangun pasar modal Indonesia," katanya dalam siaran resmi, Jumat (7/1/2022).
Manajemen Semacom menyatakan akan menggunakan dana IPO untuk meningkatkan kinerja seperti untuk membeli persedian, biaya research & development, serta biaya pemasaran dan promosi.
Rudi menyatakan optimis bisnis SEMA ke depan akan semakin berkembang seiring dengan komitmen pemerintah yang ingin mengoptimalkan sumber energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi alternatif. Terlebih Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi sumber EBT sangat melimpah.
"Dengan mempertimbangkan potensi bisnis yang ada, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan modul surya sebagai bagian dari energi terbarukan, kami telah mempertimbangkan dan mengkaji pengembangan bisnis untuk pengerjaan Inverter Modul Surya dan BOS (Balance of System) Modul Surya," kata Rudi dalam keterangan resminya, Senin (10/1/2022).
(IND)