MARKET NEWS

Harita Nickel (NCKL) Cetak Laba Rp4,10 Triliun per Juni 2025

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/08/2025 10:50 WIB

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan kenaikan laba bersih pada periode enam bulan pertama 2025.

Harita Nickel (NCKL) Cetak Laba Rp4,10 Triliun per Juni 2025. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan kenaikan laba bersih pada periode enam bulan pertama 2025. Laba perseroan tercatat sebesar Rp4,10 triliun, tumbuh 46,18 persen dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp2,80 triliun.

Sejalan dengan itu, pendapatan NCKL juga naik 10,08 persen menjadi Rp14,09 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp12,80 triliun. Capaian ini didorong oleh peningkatan output produksi dan volume penjualan di seluruh lini penambangan dan pengolahan, termasuk tambahan kapasitas dari sebagian proyek konstruksi yang telah selesai dan mulai beroperasi, meskipun diimbangi oleh penurunan harga komoditas nikel.

Head of Investor Relations NCKL Lukito Gozali menyampaikan, kapasitas produksi terus berkembang seiring bertambahnya kapasitas smelter RKEF. Aktivitas penambangan juga mencatat kenaikan penjualan bijih nikel secara kuartalan, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pasokan bagi smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha perseroan. 

“Volume penjualan bijih nikel mencapai 12,36 juta wmt, didorong oleh permintaan internal dari unit-unit pengolahan yang mengandalkan pasokan langsung dari tambang,” kata Lukito dalam keterangan resmi pada Jumat (1/8/2025).

Pada segmen hilir, operasi RKEF mencatat jumlah penjualan FeNi sebesar 84.817 ton kandungan nikel yang ditopang oleh penambahan empat line RKEF yang mulai beroperasi sejak awal tahun. Kemudian, operasi HPAL juga mencatat penjualan MHP dan NiSO4 sebesar 65.310 ton.

Sebagai perusahaan nikel yang terintegrasi, lanjut Lukito, NCKL terus mengedepankan efisiensi operasional untuk memperkuat fundamental bisnis dan menjaga kinerja finansial yang berkelanjutan. Struktur usaha yang terintegrasi memungkinkan kami mengendalikan biaya secara lebih efektif, meningkatkan produktivitas, serta mengoptimalkan rantai pasok. 

“Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya menciptakan nilai tambah dari sisi operasional, tetapi juga memastikan ketahanan dan daya saing perusahaan di tengah dinamika pasar global,” kata Lukito.

(Dhera Arizona)

SHARE