Harta 10 Orang Terkaya di Dunia Susut Dipicu Saham Teknologi Terkoreski Dalam
Sejumlah saham teknologi anjlok tersengat dampak Fitch yang memangkas peringkat utang Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Sejumlah saham teknologi anjlok tersengat dampak Fitch yang memangkas peringkat utang Amerika Serikat (AS), yang membuat investor khawatir dan keluar dari aset berisiko. Ini menyebabkan kekayaan sejumlah orang terkaya di dunia susut.
Saham teknologi berkapitalisasi besar yang sebagian besar berkontribusai pada kenaikan pasar saham di Wall Street sepanjang tahun ini memimpin kerugian, yakni Apple yang anjlok 1,6%, Microsoft merosot 2,7%, Alphabet terkoreksi 2,4%, Amazon melemah 2,6%, Nvidia jatuh 4,8%, Meta tergerus 2,6%, dan Tesla minus 2,67%.
Mengutip Forbes, akibat koreksi tersebut, 10 orang terkaya di dunia diperkirakan kehilangan USD26,7 miliar secara kolektif. Ke-10 orang terkaya dunia tersebut mengalami penurunan kekayaan pada Rabu (2/8/2023) waktu setempat.
Misalnya, harta CEO Tesla Elon Musk, yang merupakan orang terkaya di dunia merosot USD4,5 miliar menjadi USD232,7 miliar. Ini merupakan penurunan kekayaan terbesar di antara orang terkaya dunia lainnya pada Rabu.
Taipan barang mewah asal Prancis Bernard Arnault juga tak luput dari kejatuhan. Kekayaannya berkurang USD4,1 miliar menjadi USD220,4 miliar.
Sementara pendiri Amazon Jeff Bezos kehilangan USD3,4 miliar menjadi USD150,9 miliar, harta CEO Meta Mark Zuckerberg menurun USD2,9 miliar menjadi USD111,3 miliar. Ketua Oracle Larry Ellison juga terkoreksi kekayaannya sebesar USD2,7 miliar menjadi USD145,2 miliar.
Kemudian kekayaan pendiri Alphabet Larry Page dan Sergey Brin masing-masing susut USD2,5 miliar dan USD2,4 miliar.
Kekayaan Page menjadi USD108,5 miliar, dan Brin menjadi USD103,1 miliar.
Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer juga berkurang hartanya sebesar USD2,2 miliar menjadi USD100,7 miliar. Sedangkan pendiri Microsoft Bill Gates, kekayaannya susut USD1,1 miliar menjadi USD118,3 miliar.
Adapun kekayaan investor legendaris Warren Buffet hanya berkurang USD131 juta menjadi USD117,6 miliar.
Anjloknya saham terjadi setelah Fitch memangkas peringkat untuk beberapa penawaran utang jangka panjang AS dari AAA menjadi AA+.
Namun sejumlah ekonom dan analis menyatakan peringkat Fitch seharusnya tidak berdampak signifikan terhadap kinerja emiten. Adapun turunnya kepercayaan pada kemampuan pemerintah federal untuk membayar kembali utangnya terjadi di tengah iklim politik dan ekonomi yang bergejolak di AS. (RNA)