MARKET NEWS

Hartadinata (HRTA) Bidik Pemain Utama di Ekosistem Bullion Bank

Anggie Ariesta 13/03/2025 04:30 WIB

Optimisme tersebut seiring dengan jaringan distribusi HRTA dan ekspansi strategis ke pasar internasional.

Hartadinata (HRTA) Bidik Pemain Utama di Ekosistem Bullion Bank (Foto: IDX Channel/ Anggie Ariesta)

IDXChannel - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membidik posisi pemain utama dalam ekosistem bullion bank Indonesia.

Optimisme tersebut seiring dengan jaringan distribusi HRTA dan ekspansi strategis ke pasar internasional.

"Hartadinata Abadi berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri emas nasional melalui inovasi, kolaborasi, dan ekspansi bisnis," kata Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto dalam Media Gathering dan Iftar HRTA di Hotel Mulia, Rabu (12/3/2025).

Untuk mewujudkannya, perseroan terus menjalin komunikasi intensif dengan dua entitas bullion bank seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau Bank BSI dan Pegadaian.

"Jadi, kami karena telah dipercaya oleh dua entitas bullion bank, kami terus melakukan komunikasi. Dari mereka salah satu objek kami mengenai perkembangan-perkembangan bisnis mereka, salah satunya adalah penyimpanan, deposito, produk study, titipan," kata Direktur Investor Relations Hartadinata Abadi, Thendra Crisnanda.
 
Dia mengungkapkan, bullion bank tersebut telah melakukan berbagai inisiatif untuk meluncurkan produk-produk baru. Dalam hal ini, Hartadinata berperan sebagai vendor bagi BSI sebagai salah satu bullion bank, dalam menciptakan produk.

"Nah, posisi kami adalah, saat ini kan kami menjadi mungkin bapak-ibu tahu salah satu bullion bank, yaitu Bank BSI, kami menjadi vendor, salah satu vendor mereka, untuk bisa menciptakan produk yaitu risiko," tutur dia.

Hartadinata mencatatkan peningkatan pertumbuhan sebesar 26,48 persen CAGR (2017–2023) dan laba bersih naik 15,68 persen CAGR (2017–2023).

Per September 2024, volume penjualan emas murni meningkat 21,08 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 11,42 ton, dengan rata-rata harga jual (ASP) tumbuh 17,74 persen yoy menjadi Rp1.158.491.

(DESI ANGRIANI)

SHARE