MARKET NEWS

Harum Energy (HRUM) Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang Konsultasi Manajemen

Fiki Ariyanti 30/06/2023 06:31 WIB

PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Layar Lintas Jaya (LLJ) mendirikan perusahaan patungan, yakni PT Harum Nickel Perkasa.

Harum Energy (HRUM) Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang Konsultasi Manajemen (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Layar Lintas Jaya (LLJ) mendirikan perusahaan patungan, yakni PT Harum Nickel Perkasa. Pembentukan usaha patungan tersebut senilai Rp2 miliar.

Layar Lintas Jaya merupakan anak usaha HRUM yang sahamnya 99,11 persen dimiliki emiten pertambangan tersebut. Sedangkan Harum Nickel Perkasa sebagai usaha patungan HRUM dan LLJ akan bergerak di bidang usaha aktivitas perusahaan holding dan aktivitas konsultasi manajemen. 

"Dari modal ditempatkan dan disetor PT Harum Nickel Perkasa sebesar Rp2 miliar yang terbagi atas 2.000 saham, sebanyak 99,95 persen saham diambil bagian oleh HRUM dan 0,05 persen saham diambil bagian oleh LLJ," kata Direktur Utama HRUM, Ray A. Gunara dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (29/6/2023). 

Sekadar informasi, Harum Energi mencatatkan toal penjualan batu bara sebesar 1,8 juta ton pada kuartal I-2023.

“Secara pertumbuhan, naik 104,8% dari periode yang sama tahun 2022. Jika dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun 2022 mencerminkan kenaikan 52,5%,” ujar Ray, beberapa waktu lalu.

Dari pasar penjualan, China menjadi negara tujuan dengan komposisi penjualan sebesar 48%, disusul Jepang dengan komposisi penjualan sebesar 22%. 

Komposisi penjualan batu bara HRUM ke Bangladesh sebesar 6%, India sebesar 3% dan Thailand sebesar 2%. Sementara untuk pasar domestik, HRUM mencatatkan penjualan batu bara sebesar 19%.

Per Maret 2023, HRUM mengantongi laba bersih sebesar USD103,02 juta, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD62,80 juta. Sedangkan pendapatan perseroan tercatat sebesar USD294,50 juta, dari sebelumnya sebesar USD152,17 juta. 

Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD52 juta atau setara Rp771,68 miliar sepanjang 2023.

Sebesar 50% dari anggaran belanja modal perseroan akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel yang sudah ada. Saat ini, segmen bisnis nikel HRUM dijalankan oleh sejumlah entitas usaha perseroan.

Dalam hal ini, PT Position menjalankan segmen usaha penambangan bijih nikel di Weda Bay, Halmahera Timur. Serta, PT Infei Metal Industry dan PT Westrong Metal Industry berperan dalam pengolahan bijih nikel.

“Sementara, sisa capex akan digunakan untuk kegiatan usaha batu bara kami untuk memastikan bahwa produksi yang sudah ditargetkan bisa tercapai," pungkas Ray.

(FAY)

SHARE