MARKET NEWS

Hary Tanoesoedibjo: Tourism dan Property Harus Jadi Sektor Prioritas

Fahmi Abidin 06/12/2018 19:15 WIB

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo berharap ajang REI FIABCI ini menjadi starting point bagi Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan para investor

Hary Tanoesoedibjo: Tourism dan Property Harus Jadi Sektor Prioritas. (Foto: Ist)

IDXChannel – Dalam talkshow di acara REI - FIABCI Global Business Summit 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo berharap ajang tahunan ini menjadi starting point bagi Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan para investor terutama di sektor properti dan pariwisata.

Hary Tanoe berharap sebagai pemain baru di bidang properti dan pariwisata, industri ini bisa maju bersama-sama. Mengingat kedua sektor tersebut sangat penting bagi perekonomian dalam negeri. Ia juga memastikan bahwa MNC Group membuka diri kepada para investor asing dan siap berkolaborasi dengan perusahaan yang tengah membangun proyek di Lido dan Bali ini.

Dikatakan Hary Tanoe, pariwisata menjadi penting bagi pondasi ekonomi karena mendatangkan devisa yang tidak sedikit. Hal itu terlihat dari total wisatawatan yang berkunjung ke Indonesia selalu bertambah setiap tahunnya. Tercatat pada 2017 turis yang datang ke Indonesia mencapai 16 juta orang, sebanyak 40 persen pergi ke Bali dan 30 persen ada di Jakarta.

“Kalau turis yang ke Bali bisa mencapai 6-7 juta orang, namun kita masih kalah dengan thailand yang sanggup mendatangkan 16-17 juta orang ke Phuket setiap tahunnya. Gap–nya cukup banyak, sehingga ini perlu perhatian dan strategi matang untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia,” sebutnya.

Bali contohnya, tulang punggung ekonomi di sini adalah pariwisata dengan didukung oleh properti dan infrastruktur sebagai pondasinya. Di bagian selatan memang sangat terkenal dengan wisatanya tapi kini di bagian lain juga ikut dibangun agar tercipta pemerataan ekonomi di masyarakat. “Bali utara itu sedang di bangun, dan sangat krusial bagi investor saat ini karena potensi pendapatannya yang tinggi,” imbuhnya.

Potensi hospitally disebut Hary Tanoe sangat besar dan menarik karena pariwisata dan properti menghasilkan devisa sehingga harus didukung dan jadi sektor andalan Indonesia di masa kini dan datang.

“Tourism dan property, terkait dengan banyak pihak. Tidak hanya di bali di kota lainnya juga demikian, bahwa infrastrukturnya sudah banyak dibuat mulai dari bandara dimana-mana hingga jalur kereta double track yang juga dibangun. Bahkan 140 juta penumpang lalu lalang ke berbagai tempat di Indonesia, mayoritas dari Jakarta. Menandakan potensi besar kedua sektor tersebut untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia. Sehingga Pemerintaha perlu memberi perhatian lebih,” tegas Hary Tanoe.

“Saya sangat sarankan dua sektor ini menjadi lintas utama dan prioritas. Kemarin saya bertemu Presiden Jokowi, dan beliau sepakat bahwa sektor properti dan pariwisata akan diperhatikan dan ditingkatkan perkembangannya,” kata Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat ditemui IDX Channel di Nusa Dua, Bali pada Kamis (6/12).

Properti dan pariwisata sejatinya merupakan sektor penting bagi perekonomian nasional, dan ini dapat menjadi pondasi ekonomi karena memanfaatkan banyak lapisan masyarakat dan menghasilkan lapangan pekerjaan yang baru.

“Tenaga kerjanya luar biasa, dan tentu saja komitmen pemerintah untuk mendukung hal tersebut agar tercipta sumber penghasilan baru. Karena banyak pekerjaan yang akan diciptakan mulai dari tukang pasir, furniture hingga batu bata untuk properti, dan usaha kuliner hingga hotel di sekitar area wisata,” imbuh Hary Tanoe.

Sementara itu, untuk mendukung program pemerintah MNC Group tengah fokus mengembangkan berbagai proyek properti dan pariwisata seperti resort seluas 100 hektar yang mencakup hotel, villa, club, lapangan golf di area sekitar tanah lot, Bali. Tak hanya itu, ungkap Hary, di daerah Lido , Kabupaten Bogor juga sama kita kembangkan daerah tersebut sebagai Integrated Resort yang mencakup semua hal.

“Basicnya adalah entertainment terutama di Lido dan Bali, dengan intinya adalah satu kawasan yang dibangun untuk memajukan perekonomian, mendatangkan devisa dan dapat dibanggakan oleh masyarakat kepada dunia. Proyeknya jelas membuat banyak orang bekerja, lapangan kerja terbuka lebar sehingga pemasukan terjamin. Sehingga area tersebut bisa dikenal dan tentunya membuka lapangan pekerjaan karena ujung-ujungnya adalah untuk kepentingan Indonesia,” pungkas Hary. (*)

SHARE