Hassana Boga (NAYZ) Patok Pendapatan Rp52,5 Miliar di 2025
Adapun laba bersih ditargetkan sebesar 10 persen dari pendapatan tahun ini.
IDXChannel - Produsen makanan bayi, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) menargetkan pertumbuhan pendapatan 50 persen atau mencapai Rp52,5 miliar di 2025. Lalu laba bersih ditargetkan sebesar 10 persen dari pendapatan tahun ini.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melakukan inovasi produk-produk baru, dan melalui anak perusahaan akan memperluas jaringan distribusi dengan melakukan kerja sama dengan komunitas-komunitas yang relevan dengan bisnis perseroan.
“Perseroan juga terus mengembangkan pasar baik inovasi produk maupun membuka saluran pemasaran baru. Tidak menutup kemungkinan perseroan juga akan menjajaki pemasaran produk keluar negeri karena melihat potensi pasar yang sangat terbuka,” kata manajemen NAYZ, dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (8/6/2025).
Di samping itu, entitas-entitas usaha perseroan juga melakukan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja seperti PT Nutrisi Juara Asia yang bergerak di segmen distribusi penjualan retail terus melakukan perluasan jangkauan pemasaran, melakukan perluasan dan menjajaki pembukaan saluran distribusi baru di antaranya pendekatan dengan posyandu, Rumah Sakit, Toko susu serta komunitas-komunitas potensial.
“Serta melakukan pengembangan saluran penjualan online dan meningkatkan brand awareness melalui jalur online dan offline,” tutur manajemen NAYZ.
Kemudian, PT Mitra Kerja Nayz sebagai anak perusahaan distribusi dengan jaringan kemitraan akan melakukan pengembangan pasar dengan model kios, melakukan kerja sama dengan komunitas UMKM, koperasi dan komunitas potensial lainnya, serta memberikan training yang lebih intensif kepada para mitra terkait update SOP dan menu-menu kreasi.
Dalam menyikapi persaingan bisnis makanan bayi, NAYZ berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas produk dan terus melakukan inovasi produk baru, dengan tetap mengedepankan kualitas dan dengan harga yang bersaing agar dapat mengikuti perkembangan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
(DESI ANGRIANI)