Hero Global (HGII) Targetkan Pendapatan Rp100 Miliar di 2025
Hero Global (HGII) menargetkan pendapatan sebesar Rp100 miliar pada 2025. Sementara itu, laba bersih ditargetkan mencapai Rp40 miliar.
IDXChannel - PT Hero Global Investment Tbk (HGII) menargetkan pendapatan sebesar Rp100 miliar pada 2025. Sementara itu, laba bersih ditargetkan mencapai Rp40 miliar.
Presiden Direktur HGII, Robin Sunyoto, mengatakan perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut, antara lain tetap menjaga hubungan baik dengan PLN sebagai konsumen inti perseroan.
Selain itu, perseroan semakin gencar mengeksplorasi potensi-potensi energi baru terbarukan (EBT).
“Kami akan membangun, mengembangkan dan mengoperasikan. Mengembangkan ini termasuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi potensi-potensi EBT yang ada di Indonesia dan meyakini bahwa potensi tersebut berdampak bagi seluruh stakeholder kami,” kata Robin dalam Paparan Publik secara daring pada Rabu (11/6).
Tak hanya itu, HGII bakal mencoba diversifikasi usaha. Selama ini perseroan fokus pada pengembangan tenaga hidro.
“Kami juga akan mendiversifikasi bukan hanya di hidro, walaupun titik berat investasi kami tetap akan di hidro, dan kami akan menjalankan ini semua dengan tim yang memiliki kompetensi yang mencukupi,” ujar Robin.
Sejumlah proyek yang juga tengah beroperasi saat ini yaitu, PLTM Parmonangan-1 kapasitas 9 MW dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW. Kedua PLTM ini berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara.
PLTM Parmonangan-1 dikelola anak perusahaan HGII, PT Seluma Clean Energy (SCE). Sementara, PLTM Parmonangan-2 dikelola anak perusahaannya, PT Bina Godang Energi (BGE).
Selain itu, HGII turut berinvestasi dengan saham minoritas pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang berlokasi di Provinsi Riau. PLTBg dikelola PT Pasadena Biofuels Mandiri.
HGII juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 MW dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) kapasitas 10 MW yang keduanya berlokasi di Sumatera Utara.
(Febrina Ratna Iskana)