Homeco (LIVE) Lakukan Strategi Ini Agar Kinerja Membaik di 2026
PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) menargetkan kinerja di 2026 bisa tumbuh lebih baik dari 2025. Sejumlah strategi pun telah disiapkan oleh perseroan.
IDXChannel - PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) menargetkan kinerja di 2026 bisa tumbuh lebih baik dari 2025. Sejumlah strategi pun telah disiapkan oleh perseroan.
Direktur Utama LIVE Ellies Kiswoto mengatakan, perseroan akan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mencakup diversifikasi produk, memperluas kerja sama dengan sektor B2B, serta menjalin kemitraan dengan lembaga swasta maupun lembaga-lembaga pemerintah.
"Ekspansi wilayah penjualan juga menjadi fokus utama," ujarnya dalam public expose secara virtual, ditulis pada Rabu (26/11/2025).
Selain itu, kata Ellies, perseroan terus berinovasi untuk menciptakan produk berkualitas tinggi dengan mengedepankan keberlanjutan, yang kini semakin diminati oleh masyarakat.
Namun, anggaran belanja atau capital expenditure (capex) perseroan di 2026 tidak terlalu besar. Melainkan hanya berupa realisasi atas pembayaran uang muka terhadap aset yang sudah diterima di 2025.
"Capex tersebut peruntukannya adalah sebagai penunjang produksi yaitu pembelian mold dan mesin serta penunjang penjualan seperti untuk perolehan peralatan dan perlengkapan kantor," kata Ellies.
Sebelumnya, PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) melakukan penyesuaian terhadap proyeksi target kinerja hingga akhir 2025. Hal ini dilakukan setelah mengevaluasi kinerja pada tiga kuartal pertama tahun ini.
Sebagai informasi, LIVE melakukan revisi proyeksi pendapatan hingga akhir 2025 menjadi sebesar Rp274,93 miliar atau turun dari Rp363,96 miliar. Kemudian, laba bersih turut dipangkas menjadi Rp12,46 miliar, dari sebelumnya Rp31 miliar.
Direktur Penjualan LIVE Inka Widjojo mengatakan, dampak faktor eksternal, seperti masih lemahnya daya beli konsumen, regulasi baru, kondisi cuaca ekstrem, dan persaingan dagang, turut memengaruhi keputusan ini.
Sebagai informasi, LIVE mencatat kenaikan pendapatan 10,8 persen (yoy) menjadi Rp204,97 miliar per 30 September 2025. Namun, laba bersih justru merosot 51,5 persen (yoy) menjadi Rp10,31 miliar.
(Dhera Arizona)