HomeCo Living (LIVE) Targetkan 50 Juta Pelanggan di 2030
Homeco Victoria Makmur (LIVE) menargetkan 50 juta pelanggan pada 2030 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, perseroan terus memperkuat jaringan distribusi.
IDXChannel - PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) menargetkan 50 juta pelanggan pada 2030 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, perseroan terus memperkuat jaringan distribusi.
Perseroan juga akan memperluas portofolio produk untuk memenuhi ekspektasi pasar yang terus berkembang, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z.
Tak hanya itu, perseroan berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan. “Kami siap menjawab perubahan dinamika konsumen dan menjaga posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar,” kata Direktur Utama LIVE, Ellies Kiswoto, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (12/2/2024).
Perseroan resmi tercatat di BEI pada hari ini dengan melepas sebanyak 808,35 juta saham atau 17,60 dari total modal ditempatkan dan disetor. Ellies menyampaikan, pencatatan saham perdana di BEI menandai tonggak bersejarah, bagi industri perdagangan besar serta khususnya bagi perseroan dalam menegaskan posisinya sebagai pemimpin pasar penyedia peralatan dan perlengkapan rumah tangga.
Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 100%. Target ini sejalan dengan rencana perseroan dalam memperluas kategori produk.
Saat ini perseroan tengah dalam penjajakan dengan sejumlah perusahaan untuk memperluas kategori produknya. “Target dalam tahap awal lebih ke pembenahan kategori produk, karena itu ada di pipeline kami. Jadi perluasannya akan fokus ke kategori dulu,” ujar Ellies.
Perihal kinerja, per Juli 2023 perseroan mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp19,64 miliar. Angka itu naik hingga 214,52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp6,24 miliar.
Adapun, laba usaha perseroan pada periode yang berakhir 31 Juli 2023 lalu tercatat sebesar Rp27,02 miliar, atau naik sebesar 138,40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp11,33 miliar.
Peningkatan ini terutama disebabkan menurunnya jumlah beban usaha perseroan sebesar 28,75% dibandingkan dengan periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2022.
Di sisi lain, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp134,22 miliar, atau turun 7,92%. Penurunan ini terutama disebabkan menurunnya jumlah penjualan lokal perseroan sebesar 4,40% yang dikontribusi oleh produk plastik, bahan dan lain-lain, serta adanya penurunan jumlah penjualan ekspor pada entitas anak TSI sebesar 100,00%.
(FRI)