ICMSS ke-24 Digelar Pekan Ini, Pacu Semangat Investasi Mahasiswa
Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS) ke-24 kembali menggelar kegiatan pada pekan ini. Acara tersebut diharapkan memacu investasi mahasiswa.
IDXChannel - Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS) ke-24 kembali menggelar rangkaian kegiatan pada pekan ini. Acara pasar modal internasional terbesar dan tertua yang diinisiasi kolektif mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia itu berupaya menjadi pusat pembelajaran pasar modal bagi generasi muda maupun masyarakat luas.
Pada Kamis (6/2/2025), ICMSS ke-24 menyajikan tiga sesi utama dalam seminar pasar modal, mencakup proyeksi makro untuk pembangunan berkelanjutan, prospek saham-saham unggulan, hingga masa depan investasi hijau di Indonesia.
Presiden ICMSS 2024, Azzahra Nasution, menjelaskan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan pasar modal Indonesia. Melalui agenda ini, pihaknya mengharapkan dapat menyerap partisipasi dari seluruh pihak, sekaligus dapat mendorong pembelajaran pasar modal di tingkat nasional.
“Kebanyakan dari audiens kita itu berupa young investors, tapi juga tidak menutup kemungkinan untuk para milenial ataupun gen X itu ikut pada acara kami,” kata Zahra di Auditorium FEB UI, Depok, Kamis (6/2).
Dalam kesempatan yang sama, Chief Investment Officer PT Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu mengapresiasi tingginya minat peserta ICMSS ke-24 yang didominasi oleh anak muda.
Genta menilai kesadaran mahasiswa dalam berinvestasi perlahan mulai menunjukkan pertumbuhan.
“Acara ICMSS ini sangat luar biasa, dan ini saya bilang mungkin salah satu ICMSS yang terbaik juga ya, dengan yang datang juga cukup banyak, dan saat ini kesadaran dari teman-teman mahasiswa ya, untuk investasinya sudah semakin tinggi,” kata dia.
Ia memaparkan data peningkatan dana kelolaan (AUM) untuk industri reksa dana terus mengalami pertumbuhan. “Dari 2 persen of GDP menjadi sekarang sudah 4 persen of GDP,” tuturnya.
Meski demikian, ia menyoroti target yang masih perlu dikejar Indonesia agar dapat setara dengan negara sekelas Singapura.
“Kalau kita lihat seperti Singapura ini (AUMnya) sudah mendekati 100 persen of GDP, dan India itu dari belasan persen of GDP, kita masih perlu untuk mengejar hal tersebut,” ujarnya.
Dengan begitu, dia menekankan pentingnya memulai investasi sedini mungkin. Genta mengharapkan acara semacam ini dapat menularkan motivasi untuk berinvestasi.
“Jika ditanya kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, jawabannya sekarang,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)