MARKET NEWS

IDI Ungkap Polusi Udara Bisa Sebabkan Stunting

Syifa Fauziah/MPI 08/08/2023 13:41 WIB

Kasus stunting hingga saat ini masih menjadi masalah pertumbuhan dan kesehatan yang banyak terjadi di berbagai kota di Indonesia.

IDI Ungkap Polusi Udara Bisa Sebabkan Stunting. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus stunting hingga saat ini masih menjadi masalah pertumbuhan dan kesehatan yang banyak terjadi di berbagai kota di Indonesia. Adapun penyebab dari kasus stunting beragam, bukan hanya kekurangan gizi namun bisa juga karena polusi udara.

Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Agus Dwi Susanto mengungkap bahwa dampak polusi tidak hanya menyebabkan gangguan kognitif dan tumbuh kembang anak, tapi juga stunting.

"Dengan polutan itu akan memberikan gangguan pada sistem sirkulasi, di mana sistem sirkulasi itu membawa oksigen. Ketika sistem sirkulasi terganggu, oksigen yang dibawa jadi lebih rendah, ketika oksigen jadi rendah anak kekurangan oksigen secara defisit minor maka dalam jangka panjang akibatnya pertumbuhannya jadi lebih lambat," ujar Agus dalam Media Briefing PB IDI: Potensi Penyakit Akibat Polusi Udara, Selasa (8/8/2023).

Rupanya kasus stunting karena polusi udara juga terjadi di beberapa negara. Di Bangladesh sendiri ada riset terhadap PM2,5 ternyata terjadi peningkatan 30 persen berat badan rendah dan stunting.

"Risiko stunting bagi anak yang terpapar polusi itu dua kali lipat lebih tinggi," jelasnya.

Agus menjelaskan lebih lanjut hasil studi dari dampak polusi PM2.5 terhadap stunting dan berat badan lahir rendah. Dari hasil studi itu disebutkan bahwa 13 persen risiko stunting anak-anak terjadi setiap peningkatan polusi udara ambien dan 90 persen risiko stunting pada anak-anak setiap peningkatan polusi udara dalam rumah.

"Setiap peningkatan PM2.5 menyebabkan 13 persen risiko berat badan lahir rendah hingga 51 gram," ungkap Prof Agus.

Untuk meminimalisir paparan polusi udara di dalam ruangan, sebaiknya jaga kualitas udara dengan tidak merokok, tidak menyalakan lilin atau perapian.

"Penggunaan tanaman di dalam ruangan yang memiliki kemampuan menyerap udara. Atau menggunakan alat air purifier  untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap baik," tutup Agus. 

(SLF)

SHARE